Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ana Indrayati
Dosen

Penulis memiliki ketertarikan menulis artikel ilmiah populer, beberapa artikel telah dimuat di Pikiran Rakyat Bandung dan Suara Merdeka (2023)

Virus Cacar Monyet, Ancaman Baru Kesehatan Global

Kompas.com - 08/11/2023, 15:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penularan virus cacar monyet

Reservoir virus adalah habitat virus untuk hidup dan memperbanyak diri. Reservoir utama dari MPV adalah hewan pengerat (rodensia) seperti monyet, kera, tupai, mencit, anjing padang rumput, dan dormice (hewan pengerat mirip tikus) serta primata, termasuk manusia.

MPV merupakan penyakit zoonotik, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

MPV dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui cakaran hewan terinfeksi, konsumsi daging hewan terinfeksi MPV yang tidak diolah dengan benar, atau kontak dengan cairan dari lesi hewan terinfeksi MPV.

Penularan MPV antarmanusia terjadi melalui droplet saat bersin dan batuk, kontak langsung dengan cairan dari lesi penderita, kontak tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian, handuk, alat makan dan minum.

Penularan MPV dilaporkan terjadi pada tenaga kesehatan yang diduga berasal dari tempat tidur pasien yang terkontaminasi virus.

MPV ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta saat persalinan atau setelah proses persalinan.

Kasus pertama penularan MPV dari manusia ke hewan (anjing) telah dilaporkan. Kasus MPV mengalami peningkatan pada kelompok pria yang melakukan hubungan dengan sesama jenis (men who have sex with men, MSM) serta biseksual dan individu dengan sistem imun lemah seperti pasien HIV.

Pencegahan cacar monyet

Komplikasi yang diakibatkan oleh infeksi virus cacar monyet dapat dicegah di antaranya dengan pemberian vaksin.

Saat ini ada dua vaksin yang telah disetujuai oleh FDA (food drug administration), yaitu ACAM2000® dan JYNNEOS™.

Pencegahan penyebaran virus juga dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut. yaitu:

  • menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • memberikan panduan cara menangani hewan yang berpotensi sebagai reservoir virus
  • mengurangi ketergantungan konsumsi hewan liar sebagai sumber protein
  • mengontrol perdagangan hewan liar reservoir virus
  • vaksinasi prioritas bagi tenaga kesehatan yang berpotensi terinfeksi virus dari pasien.

Virus cacar monyet dapat menyebar secara cepat ke seluruh dunia sehingga menjadi ancaman baru terhadap kesehatan global.

Beberapa tantangan yang dihadapi untuk mengendalikan penyebaran virus di antaranya adalah, pertama, diperlukan teknik diagnosis sensitif, bahan kimia pengujian yang mencukupi serta tenaga medis terampil.

Beberapa negara di benua Afrika yang mempunyai jumlah kasus tinggi memiliki keterbatasan ketiga hal di atas. Hal ini berpotensi terhadap penyebaran virus dari benua Afrika ke negara-negara lain.

Kedua, tingkat mutasi virus cacar monyet tinggi, sehingga virus sangat mudah beradaptasi dan menular dengan cepat. Hal ini berdampak terhadap penurunan efektivitas antiviral dan vaksin yang digunakan.

Ketiga, kurangnya pengetahuan tentang penyakit cacar monyet sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan melalui pemberian edukasi kesehatan berkaitan dengan penyakit tersebut.

Keempat, perdagangan hewan yang berpotensi sebagai reservoir virus dari satu negara ke negara lain yang dapat mempercepat penyebaran virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com