KOMPAS.com - Demensia adalah kelompok penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan kemampuan daya ingat. Lalu, apa yang menyebabkan lansia mengalami demensia?
Ternyata, demensia pada lansia kerap disebabkan oleh pertambahan usia serta adanya riwayat penyakit ini di dalam keluarga.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab demensia pada lansia dan efek demensia berikut ini.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Alzheimer, Termasuk Konsumsi Makanan Bergizi
Meskipun demensia dapat menyerang siapa saja, orang-orang yang berusia lanjut atau lansia lebih rentan untuk mengalami penyakit ini.
Disarikan dari Healthline, berikut adalah beberapa faktor penyebab demensia pada lansia yang perlu diketahui.
Salah satu faktor risiko utama bagi seseorang untuk mengalami demensia adalah bertambahnya usia.
Seiring dengan bertambahnya usia, struktur otak dan fungsi kognitif dapat mengalami perubahan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk menyimpan dan mengakses informasi.
Proses penuaan dapat menyebabkan akumulasi lesi otak, termasuk plak senile dan jaringan neurofibrilar.
Lesi-lesi ini dapat merusak jaringan otak dan mengganggu komunikasi antar sel saraf, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gejala demensia.
Baca juga: 12 Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mencegahnya
Faktor genetik juga memainkan peran penting yang akan memengaruhi risiko seseorang mengalami demensia.
Jika ada riwayat demensia dalam keluarga, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut juga bisa lebih tinggi.
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan risiko demensia.
Selain itu, para lansia juga akan lebih rentan terhadap penyakit-penyakit ini seiring dengan bertambahnya usia.
Faktor-faktor gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, dan pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko demensia.
Para lansia juga mungkin memiliki kebiasaan atau pola hidup tertentu yang memengaruhi kesehatan otak mereka.