KOMPAS.com - Japanese encephalitis adalah salah satu penyakit yang bisa ditularkan oleh nyamuk melalui gigitan.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Japanese encephalitis memiliki genus yang sama dengan virus demam berdarah, demam kuning, dan virus West Nile.
Lebih parahnya, Japanese encephalitis menjadi penyebab utama ensefalitis (radang otak) di banyak negara Asia.
Baca juga: Peneliti: Nyamuk Wolbachia Tidak Sebabkan Japanese Encephalitis
Penyakit infeksi virus ini mematikan, yang mana terdapat 67.900 kasus Japanese encephalitis setiap tahunnya dengan angka kematian 20-30 persen, seperti yang dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Jadi, penting kita mawasdiri tentang Japanese encephalitis untuk mencegah pengalaman terinfeksi dan cara mengatasi.
Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang Japanese encephalitis.
Baca juga: Jadi Ancaman Anggota Keluarga, Ini Cara Buat Rumah Bebas Nyamuk DBD
Japanese encephalitis (JE) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Japanese encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang pada 1871 dengan sebutan “summer encephalitis”.
Disebutkan oleh IDAI bahwa penyakit ini berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.
Dari 67.900 kasus JE setiap tahunnya memiliki angka kematian 20-30 persen dan mengakibatkan gejala gangguan saraf sisa sebesar 30-50 persen.
Penyakit akibat infeksi virus ini umumnya menyerang anak-anak dan angka kematian banyak terjadi pada anak usia kurang dari 10 tahun.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk secara Alami dan Medis
Penularan virus Japanese encephalitis hanya terjadi antara nyamuk, babi, dan burung air.
Manusia bisa tertular virus JE saat tergigit oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi.
Sehingga, virus ini tidak ditularkan oleh nyamuk golongan lain, seperti Aedes aegypti yang umum menyebabkan demam berdarah dengue.
Biasanya nyamuk Culex lebih aktif pada malam hari.
Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi, di mana manusia tinggal berdekatan dengan inang aslinya.
Baca juga: Mengenal 4 Ciri-ciri Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria