Karena itu, ia tidak langsung diberikan cairan ASI, melainkan mendapat nutrisi parenteral dari infus.
Setelah kondisinya membaik, bayi dapat diberikan trophic feeding untuk menstimulasi perkembangan saluran cerna si kecil.
Trophic feeding diberikan dengan jumlah 10-20 mL/kg/hari. Jika bayi sudah dapat menoleransi pemberian minum, maka jumlah minum dapat dinaikkan sambil menurunkan pemberian nutrisi parenteral.
Baca juga: Kenali Penyakit Paru-paru Kronis pada Bayi Prematur
Air susu ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir baik yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan atau prematur.
ASI memberikan banyak keuntungan fisiologis maupun emosional. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif minimal selama usia 6 bulan pertama.
Bagi bayi prematur ASI berperang penting untuk membentuk sistem kekebalan tubuh agar tidak murah terserang virus atau bakteri penyebab penyakit.
ASI juga bermanfaat dalam menjaga sistem pencernaan bayi prematur. Hal itu karena ASI mudah dicerna dan menghasilkan sedikit residu sehingga mencegah muntah, menurunkan risiko sepsis, dan meningitis.
Manfaat ASI bagi bayi prematur lainnya yaitu menambah berat badan dan menunjang perkembangan otak si kecil.
ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi prematur. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya perlu mengetahui cara memberikan ASI pada bayi prematur.
Ayah dan bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan konselor laktasi jika memiliki kendala saat memberikan ASI kepada bayi prematur.
Baca juga: 4 Macam Skrining Bayi Prematur Menurut Dokter, Pantang Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.