KOMPAS.com - Makan dapat membuat perut terasa lebih kenyang. Namun, apa yang terjadi saat makan terlalu banyak?
Ternyata, makan terlalu banyak tidak hanya membuat berat badan naik, tetapi juga akan berdampak serius pada kesehatan.
Kenaikan berat badan yang signifikan, masalah-masalah pencernaan, dan peningkatan risiko penyakit kronis menjadi beberapa dari banyak bahaya yang mungkin muncul akibat makan terlalu banyak.
Untuk lebih jelasnya, ketahui efek samping makan terlalu banyak untuk kesehatan berikut ini.
Baca juga: Kenapa Sering Mengantuk setelah Makan? Kenali 4 Penyebabnya Berikut...
Makan tidak hanya untuk memuaskan selera kita. Namun, kita juga perlu memastikan apakah makanan yang kita makan bernutrisi dan dalam porsi yang pas.
Ketika kita makan dalam porsi besar, terutama makanan yang tak sehat, maka banyak bahaya kesehatan yang bisa mengintai.
Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, berikut efek samping makan terlalu banyak untuk kesehatan.
Salah satu bahaya utama dari makan dalam porsi besar adalah meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang signifikan.
Konsumsi kalori yang lebih besar dari yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menyebabkan penumpukan lemak dan menjadi pemicu obesitas, yang merupakan faktor risiko bagi sejumlah penyakit kronis lainnya.
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dapat memberikan tekanan berlebih pada sistem pencernaan.
Kondisi ini dapat mengakibatkan lambatnya proses pencernaan, terutama jika makanan yang dikonsumsi sulit dicerna, dan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung, mulas, atau sembelit.
Baca juga: Minum Kopi Sebelum atau Sesudah Makan? Berikut Penjelasannya…
Kebiasaan makan berlebihan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Pasalnya, resistensi insulin bisa menghambat kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif untuk mengontrol kadar gula darah.
Konsumsi makanan berlebihan, terutama yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghambat aliran darah, dan meningkatkan tekanan darah.