Sementara itu, kontrasepsi implan memiliki masa penggunaan yang lebih singkat yaitu selama 3-5 tahun.
IUD dipasang di dalam rahim, sementara KB implan di lengan atas. Karena dipasang di area yang berbeda, metode pemasangannya pun berbeda.
Sebelum memasang KB implan, ahli kesehatan akan memberikan bius lokal di bagian lengan kemudian membuat sayatan kecil agar implan dapat masuk.
Pada pemasangan KB IUD, dokter akan melihat kondisi akseptor, apakah sedang menderita penyakit menular seksual (PMS) atau tidak.
Baca juga: Apakah KB Implan Dapat Menyebabkan Jerawat?
Pasalnya, penderita PMS berisiko mengalami penyakit radang panggul jika menggunakan KB IUD.
Setelah memastikan calon akseptor KB tidak mengidap penyakit menular seksual, dokter akan memasukkan IUD melalui lubang di leher rahim.
Pemasangan KB IUD biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 menit.
Perbedaan KB implan dan IUD berikutnya yaitu bisa dilihat dari efek sampingnya.
Efek samping KB implan yaitu perubahan menstruasi, seperti keluar darah haid lebih sedikit atau lebih banyak. Beberapa pengguna KB implan bahkan ada yang sama sekali tidak menstruasi.
Sementara itu, efek samping KB IUD yang umum misalnya, kram perut, pendarahan hebat saat haid, dan keluar flek di antara periode menstruasi.
Dengan menyimak perbedaan KB implan dan IUD, Anda dapat memilih mana kontrasepsi yang paling cocok dan aman untuk digunakan.
Anda juga bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui pilihan kontrasepsi yang sesuai.
Baca juga: 10 Kelebihan KB Implan, Wanita Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.