KOMPAS.com - Memilih metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan memang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan, efektivitas KB, dan potensi efek sampingnya. Hal ini lantas membuat beberapa wanita bertanya-tanya, apa perbedaan KB implan dengan IUD?
Untuk diketahui, KB implan dan IUD (Intra Uterine Device) adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang sama-sama efektif dalam mencegah kehamilan.
Baca juga: Apa Penyebab KB Implan Bisa Kebobolan?
Implan atau KB susuk bisa untuk mencegah kehamilan selama 3-5 tahun. Sementara, IUD atau KB spiral efektif menunda kehamilan selama 5 hingga 10 tahun.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa perbedaan KB implan dengan kontrasepsi IUD yang perlu Anda simak.
Dilansir dari WebMD, berikut beberapa perbedaan antara KB implan dengan IUD
Perbedaan KB implan dan IUD yang pertama yaitu dua metode kontrasepsi ini memiliki bentuk yang berbeda.
KB implan berbentuk tabung mirip korek api, sementara IUD mirip huruf 'T'.
Perlu Anda ketahui, implan merupakan kontrasepsi berbentuk tabung kecil mirip batang korek api yang melepaskan progestin atau sintesis hormon progesteron secara perlahan.
Sementara, KB IUD adalah alat kecil yang bentuknya mirip huruf 'T'. Ada dua jenis kontrasepsi IUD, yaitu IUD hormonal yang mengandung progestin dan tembaga.
KB IUD tembaga dibungkus dengan kawat tembaga tipis yang beracun bagi sperma sehingga mencegah terjadinya pembuahan.
Baca juga: Berapa Lama Bisa Hamil Setelah Lepas KB Implan?
KB IUD dipasang di dalam rahim. Sementara itu, implan atau KB susuk dipasang di bagian bawah kulit lengan atas.
Biasanya, implan dipasang di lengan kiri karena jarang digunakan untuk beraktivitas.
KB spiral dapat memiliki masa penggunaan yang lebih lama dibanding kontrasepsi implan.
IUD hormonal mampu mencegah kehamilan hingga lima tahun, sementara IUD tembaga mampu mencegah kehamilan selama 5 hingga 10 tahun.
Sementara itu, kontrasepsi implan memiliki masa penggunaan yang lebih singkat yaitu selama 3-5 tahun.
IUD dipasang di dalam rahim, sementara KB implan di lengan atas. Karena dipasang di area yang berbeda, metode pemasangannya pun berbeda.
Sebelum memasang KB implan, ahli kesehatan akan memberikan bius lokal di bagian lengan kemudian membuat sayatan kecil agar implan dapat masuk.
Pada pemasangan KB IUD, dokter akan melihat kondisi akseptor, apakah sedang menderita penyakit menular seksual (PMS) atau tidak.
Baca juga: Apakah KB Implan Dapat Menyebabkan Jerawat?
Pasalnya, penderita PMS berisiko mengalami penyakit radang panggul jika menggunakan KB IUD.
Setelah memastikan calon akseptor KB tidak mengidap penyakit menular seksual, dokter akan memasukkan IUD melalui lubang di leher rahim.
Pemasangan KB IUD biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 menit.
Perbedaan KB implan dan IUD berikutnya yaitu bisa dilihat dari efek sampingnya.
Efek samping KB implan yaitu perubahan menstruasi, seperti keluar darah haid lebih sedikit atau lebih banyak. Beberapa pengguna KB implan bahkan ada yang sama sekali tidak menstruasi.
Sementara itu, efek samping KB IUD yang umum misalnya, kram perut, pendarahan hebat saat haid, dan keluar flek di antara periode menstruasi.
Dengan menyimak perbedaan KB implan dan IUD, Anda dapat memilih mana kontrasepsi yang paling cocok dan aman untuk digunakan.
Anda juga bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui pilihan kontrasepsi yang sesuai.
Baca juga: 10 Kelebihan KB Implan, Wanita Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.