Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2024, 10:00 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.comKutu air (Tinea pedis) atau athlete's foot adalah infeksi jamur kulit yang biasanya dimulai di sela-sela jari kaki.

Kutu air umumnya terjadi pada orang yang kakinya sangat berkeringat saat memakai sepatu yang ketat.

Kutu air adalah penyakit kulit yang tergolong dermatofitosis. Penyakit ini disebabkan jamur golongan dermatofit. 

Baca juga: 10 Obat Kutu Air Alami yang Bisa Dijajal

Melansir situs Kementerian Kesehatan, jamur dermatofita merupakan golongan jamur yang dapat memproduksi enzim keratinase dan memiliki kemampuan mencerna keratin pada kuku, kulit, serta rambut.

Penularan infeksi jamur penyebab Tinea pedis dapat terjadi secara tidak langsung melalui perantara air yang sebelumnya telah terkontaminasi spora jamur.

Spora jamur yang telah menempel pada media transmisi akan melakukan proses pelekatan pada keratin yang kemudian mulai memproduksi keratinase (keratolitik).

Baca juga: Ciri-ciri Kutu Air yang Biasanya Muncul di Kaki dan Tangan

Kulit yang terinfeksi Tinea pedis akan memberikan gejala secara umum seperti terkelupasnya kulit yang disertai rasa gatal, berair dan sering menimbulkan bau.

Berdasarkan gambaran  tersebut, Tinea pedis dibedakan menjadi beberapa :

a. Tinea pedis interdigital

Tinea pedis interdigital ini merupakan bentuk yang paling umum. Gejala umum secara klinis seperti gatal, rasa seperti terbakar serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

b. Tinea pedis inflamasi atau vesikuler :

c. Tinea pedis hiperkeratotik :

d. Tinea pedis ulseratif

Tanda dan gejala umum kutu air, seperti ditulis Mayo Clinic adalah:

-Kulit bersisik, mengelupas, atau pecah-pecah di sela-sela jari kaki
-Gatal, terutama setelah melepas sepatu dan kaus kaki
-Kulit meradang yang mungkin tampak kemerahan, keunguan, atau keabu-abuan, tergantung warna kulit
-Terbakar atau menyengat
-Melepuh
-Kulit kering dan bersisik di bagian bawah kaki yang memanjang ke samping

Penyakit ini menular dan dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti handuk, lantai, dan sepatu.

Penderita juga bisa menularkannya dari kaki ke bagian tubuh lain, terutama jika ia menggaruk atau mengorek bagian kaki yang terinfeksi.

Faktor risiko


Orang yang berisiko mengalami penyakit kutu air adalah mereka yang:

-Sering memakai alas kaki yang tertutup
-Berkeringat banyak
-Berbagi keset, permadani, seprai, pakaian atau sepatu dengan seseorang yang menderita infeksi jamur
-Berjalan tanpa alas kaki di tempat umum di mana infeksi dapat menyebar, seperti ruang ganti, sauna, kolam renang, pemandian dan pancuran umum


Komplikasi


Infeksi kutu air dapat menyebar ke bagian tubuh lain yang hangat dan lembap. Gatal di selangkangan seringkali disebabkan oleh jamur yang sama yang menyebabkan penyakit kutu air.

Infeksi biasanya menyebar dari kaki ke selangkangan karena jamur dapat berpindah melalui tangan atau handuk.

Penyakit kutu air terkadang dapat menyebabkan infeksi bakteri.

Pencegahan


Penyakit kutu air dapat dicegah dengan cara:

-Membiarkan kaki terpapar udara

-Mencuci kaki setiap hari, bisa dengan air sabun yang hangat lalu membilas dan mengeringkan kaki secara menyeluruh

-Mengganti kaus kaki secara teratur

-Menggunakan sepatu berbeda dari hari ke hari

-Melindungi kaki di tempat umum

-Jangan berbagi sepatu atau seprai dan handuk yang belum dicuci

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau