KOMPAS.com - Tingginya kadar prolaktin dan oksitosin pada busui menjadikan menyusui sebagai salah satu kontrasepsi alami setelah melahirkan.
Meski begitu, ibu menyusui masih berisiko hamil sehingga perlu menggunakan kontrasepsi, seperti kondom, suntik KB, implan, IUD, atau lainnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut apakah ibu menyusui bisa hamil, simak penjelasan berikut.
Baca juga: 8 Cara agar ASI Banyak, Ibu Menyusui Perlu Tahu
Menyusui mungkin bisa menjadi salah satu KB alami setelah melahirkan.
Dilansir dari Yankes Kemkes, menyusui dapat mencegah kehamilan karena dua hormon utama, yaitu prolaktin dan oksitosin.
Kedua hormon tersebut berfungsi untuk mendukung produksi air susu ibu (ASI) dan mengalirkan susu ke payudara.
Selain mendukung produksi ASI, hormmon prolaktin dan oksitosin juga menekan ovulasi sehingga berpotensi mencegah kehamilan.
Namun, menyusui bisa menjadi KB alami asalkan memenuhi syarat berikut:
Baca juga: 5 Posisi Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh
Meski demikian, kondisi hormon dan fisik wanita berbeda-beda sehingga ibu masih bisa hamil walaupun menyusui bayinya secara eksklusif.
Dikutip dari What to Expect, ibu menyusui yang belum mendapat siklus menstruasinya juga berisiko hamil sehingga ovulasi bisa saja terjadi tanpa disadari.
Karena ibu menyusui bisa hamil, ada baiknya untuk mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi atau pengendali kelahiran.
Ibu menyusui dapat memilih alat kontrasepsi non-hormonal yang tidak mengganggu produksi ASI, misalnya kondom dan IUD.
Beberapa metode kontrasepsi hormonal juga ada yang aman untuk ibu menyusui, yaitu suntik KB 3 bulan dan implan atau susuk.
Untuk memastikan metode kontrasepsi apa yang aman bagi ibu menyusui, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli, yaitu dokter spesialis kandungan atau bidan.
Baca juga: 7 Penyebab ASI Berkurang yang Perlu Diwaspadai Ibu Menyusui