KOMPAS.com - Ginjal merupakan organ penting di dalam tubuh. Ginjal berfungsi untuk mengatur cairan tubuh, menyaring hasil metabolisme yang berada dalam darah, dan membuang hasil metabolisme melalui proses pembentukan urine.
Untuk menjaga fungsi ginjal, kita perlu memperhatikan pola makan. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Dina Nila Sari mengatakan, kita bisa menjaga ginjal tetap sehat dengan menghindari makan makanan tinggi natrium atau garam.
“Hindari makanan tinggi natrium atau garam, termasuk makanan olahan. Lebih banyak lengkapi sumber protein, sayuran, mineral, dan lain-lain,” ucap dr. Dina dalam diskusi kesehatan Ginjal Sehat untuk Semua di Jakarta, Kamis (14/3/2024).
World Health Organization (WHO) merekomendasikan batas konsumsi garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.
Baca juga: Jaga Pola Hidup Sehat, Ini Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Harian
Batas konsumsi garam per hari untuk anak-anak (usia di bawah 15 tahun), disesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Dengan catatan, tidak melebihi batas maksimal konsumsi aman garam untuk orang dewasa.
Melansir dari Kompas.com, makanan yang mengandung natrium tinggi antara lain daging olahan, seperti dendeng, sosis, ham, dan nugget.
Biasanya, daging olahan akan ditambahkan bahan pengawet sehingga kandungan natrium di dalamnya meningkat.
Sup, sereal instan, makanan dan minuman kalengan, garam, kecap, sambal, dan bumbu instan lainnya juga termasuk jenis makanan yang mengandung natrium.
Bumbu-bumbu ini cenderung mengandung natrium tinggi karena proses pembuatannya melibatkan bahan pengawet dan penyedap rasa.
Berbagai macam olahan tepung, seperti roti dan pizza juga termasuk makanan yang mengandung tinggi garam. Ini dikarenakan garam digunakan sebagai bahan dasar untuk meningkatkan rasa dan struktur dari olahan tepung itu sendiri.
Baca juga: 4 Pola Makan Sehat untuk Panjang Umur, Kurangi Makanan Olahan
Dokter Spesialis Gizi Klinik Marya Haryono mengatakan, pola konsumsi nutrisi bagi penderita penyakit ginjal memang tidak boleh sembarangan, yaitu dengan pengaturan protein, bahkan sumber lain yang bersifat personalized seperti fosfat, natrium, dan kalium.
“Natrium itu identik dengan garam dan sesuatu yang asin, namun perlu diingat makanan-makanan kemasan biasanya menggunakan pengawet natrium, termasuk minuman bersoda,” ucapnya dalam acara yang sama.
Dia menjelaskan salah satu pemicu penyakit ginjal adalah seringnya mengonsumsi softdrink yang tinggi gula. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memicu diabetes, yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit gagal ginjal.
“Biasanya prosesnya sering minum minuman bersoda yang manis, kemudian dia akan terpicu menjadi diabetes atau obesitas. Inilah yang menjadi pemicu-pemicu lanjutan yang memberikan efek samping ke fungsi ginjalnya,” tambahnya.
Baca juga: Diabetes Tak Terkontrol Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
Menurut dr. Dina kunci dari menjaga fungsi ginjal adalah menerapkan pola hidup yang sehat, berolahraga, dan menjaga berat badan agar tidak berlebih.
“Gaya hidup sehat, usahakan makan makanan sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol berlebihan, olahraga, tidak boleh kelebihan berat badan. Berat badan berlebih membuat ginjal mengalami kerusakan,” tambah dr Dina.
Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau hipertensi, ia mengatakan untuk mengontrol kedua faktor risiko tersebut dan memeriksakan urine secara berkala.
“Kalau hipertensi dan diabetes harus segera dikontrol karena dua penyakit ini akhirnya akan ke ginjal, diabetes yang nggak diobati, hipertensi yang nggak diobati, lama-lama bisa merusak ginjal,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.