Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Psikopat, Penyebab, dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 01/04/2024, 04:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Orang psikopat sering kali memiliki kecenderuangan kriminal.

Namun, tidak semua individu yang memiliki sifat psikopati juga berperilaku psikopat.

Seorang psikopat dan orang yang memiliki ciri-ciri psikopati adalah dua hal yang berbeda.

Berikut artikel ini akan menjelaskan mengenai psikopat, penyebab, dan gejalanya.

Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

Apa itu psikopat?

Mengutip Very Well Health, psikopat adalah orang yang menunjukkan psikopati.

Psikopati adalah sifat orang yang tidak berperasaan, agresif, dan manipulatif.

Seseorang yang menunjukkan psikopati, tidak memiliki empati, rasa malu, dan penyesalan, yang menyebabkan ia terus-menerus melanggar hak dan kesejahteraan orang lain.

Ia mungkin berbohong, menipu, atau mencuri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Psikopati bukanlah diagnosis kesehatan mental resmi. Diganosis ini sering digunakan dalam lingkungan klinis dan hukum untuk merujuk pada seseorang yang sering kali egosentris, antisosial, kurang penyesalan dan empati terhadap orang lain, dan sering kali memiliki kecenderungan kriminal.

Dengan demikian, psikopat adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang secara konsisten menunjukkan perilaku tidak berperasaan dan tidak emosional.

Siapa saja di semua lapisan masyarakat bisa memiliki sifat psikopati, tetapi tidak pasti semuanya terkait tindakan kriminal.

Banyak juga dari orang psikopat yang hidup sukses sebagai CEO, ahli bedah, tenaga penjualan, atau manajer.

Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Apa itu saja penyebab psikopat?

Tidak ada penyebab pasti dari psikopati. Genetika tertentu, trauma, struktur otak, paparan kekerasan selama masa kanak-kanak, dan kondisi lingkungan bisa menjadi faktor penyebab orang menjadi psikopat.

Berikut ulasannya:

  • Genetika

Psikopati sering diturunkan dalam keluarga. Penelitian pada saudara kembar dan keluarga menunjukkan bahwa variasi genetik sering berperan dalam pewarisan sifat-sifat psikopat.

  • Struktur otak

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan psikopati mengalami gangguan fungsi di beberapa area otak, seperti korteks prefrontal (yang terlibat dalam pemikiran kompleks, pengambilan keputusan, dan perencanaan) dan amigdala (yang terlibat dalam pemrosesan emosi, terutama rasa takut).

  • Trauma masa kanak-kanak

Trauma masa kanak-kanak (seperti pelecehan fisik, seksual, atau emosional, serta paparan terhadap kekerasan dalam rumah tangga di rumah) secara signifikan meningkatkan risiko psikopati.

Apalagi, jika seseorang secara genetik sudah memiliki kecenderungan untuk mengalaminya.

Baca juga: Bukan Sekadar Hormon, Begini Peran Dopamin untuk Kesehatan Mental

Apa saja ciri-ciri psikopat?

Dikutip dari Very Well Mind, perilaku psikopat sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya.

Beberapa dari mereka adalah pelaku kejahatan seksual dan pembunuh, sementara yang lain mungkin adalah pemimpin yang sukses.

Itu semua tergantung pada sifat masing-masing. Penting juga untuk membedakan antara seorang psikopat dan seseorang yang memiliki ciri-ciri psikopati.

Dimungkinkan untuk menunjukkan ciri-ciri psikopati tanpa menjadi psikopat yang sebenarnya.

Orang dengan sifat psikopati belum tentu terlibat dalam perilaku psikopat.

Baca juga: Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental Anak

Hanya individu dengan sifat psikopati yang juga menunjukkan perilaku antisosial yang dianggap psikopat.

Ciri-ciri psikopati secara umum meliputi:

  • Perilaku antisosial
  • Narsisisme
  • Menyenangkan di awal perkenalan atau pandai bicara
  • Impulsif
  • Sifat tidak berperasaan dan tidak emosional
  • Kurangnya rasa bersalah
  • Kurangnya empati

Sebuah studi menemukan bahwa sekitar 29 persen dari populasi umum menunjukkan satu atau lebih sifat psikopati, tetapi hanya 0,6 persen yang mungkin memenuhi definisi psikopat.

Baca juga: Kenali Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental

Sementara, berikut tanda-tanda psikopat pada seseorang:

  • Berkarakter menarik, seperti pandai berbicara, bercerita, mungkin juga lucu, dan karismatik, jadi akan terkesan menyenangkan.
  • Menyukai hal-hal menantang yang menstimulasi adrenalin, sehingga sering kali melanggar hukum
  • Suka berbohong agar terlihat baik di luar
  • Memiliki harga diri yang luar biasa tinggi
  • Manipulatif
  • Tidak memiliki penyesalan, tidak peduli jika menyakit atau merugikan orang lain
  • Tidak bisa menunjukkan emosi yang tulus. Mereka sering terlihat dingin dan tidak emosional.
  • Sulit berempati, jadi mereka sulit memahami bagaimana orang lain merasa takut, sedih, atau cemas
  • Gaya hidup parasit, sehingga mereka suka memanfaatkan kebaikan orang lain
  • Kontrol perilaku yang buruk
  • Perilaku seksual bebas
  • Impulsif
  • Tidak bertanggung jawab

Orang dengan sifat psikopat mungkin memiliki peningkatan risiko kekerasan dan perilaku kriminal, tetapi tidak semua adalah penjahat yang kejam.

Baca juga: Apa Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau