KOMPAS.com - Orang psikopat sering kali memiliki kecenderuangan kriminal.
Namun, tidak semua individu yang memiliki sifat psikopati juga berperilaku psikopat.
Seorang psikopat dan orang yang memiliki ciri-ciri psikopati adalah dua hal yang berbeda.
Berikut artikel ini akan menjelaskan mengenai psikopat, penyebab, dan gejalanya.
Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?
Mengutip Very Well Health, psikopat adalah orang yang menunjukkan psikopati.
Psikopati adalah sifat orang yang tidak berperasaan, agresif, dan manipulatif.
Seseorang yang menunjukkan psikopati, tidak memiliki empati, rasa malu, dan penyesalan, yang menyebabkan ia terus-menerus melanggar hak dan kesejahteraan orang lain.
Ia mungkin berbohong, menipu, atau mencuri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Psikopati bukanlah diagnosis kesehatan mental resmi. Diganosis ini sering digunakan dalam lingkungan klinis dan hukum untuk merujuk pada seseorang yang sering kali egosentris, antisosial, kurang penyesalan dan empati terhadap orang lain, dan sering kali memiliki kecenderungan kriminal.
Dengan demikian, psikopat adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang secara konsisten menunjukkan perilaku tidak berperasaan dan tidak emosional.
Siapa saja di semua lapisan masyarakat bisa memiliki sifat psikopati, tetapi tidak pasti semuanya terkait tindakan kriminal.
Banyak juga dari orang psikopat yang hidup sukses sebagai CEO, ahli bedah, tenaga penjualan, atau manajer.
Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
Tidak ada penyebab pasti dari psikopati. Genetika tertentu, trauma, struktur otak, paparan kekerasan selama masa kanak-kanak, dan kondisi lingkungan bisa menjadi faktor penyebab orang menjadi psikopat.
Berikut ulasannya:
Psikopati sering diturunkan dalam keluarga. Penelitian pada saudara kembar dan keluarga menunjukkan bahwa variasi genetik sering berperan dalam pewarisan sifat-sifat psikopat.