KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia banyak orang mengalami kesepian.
Kesepian sering diidentikkan oleh orang lanjut usia, tetapi faktanya anak muda juga bisa mengalami kondisi ini.
Orang yang kesepian biasanya gairah hidupnya rendah, sehingga sering kali lunglai dan linglung.
Lalu, apakah kesepian termasuk masalah kesehatan mental? Berikut artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.
Baca juga: WHO: Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global
Mengutip National Library of Medicine, kesepian adalah tidak adanya hubungan sosial yang penting dan kurangnya kasih sayang dalam hubungan sosial saat ini.
Kesepian merupakan salah satu indikator utama kesejahteraan sosial.
Kesepian bukan disebabkan oleh kesendirian, melainkan karena tidak adanya hubungan atau serangkaian hubungan yang dibutuhkan seseorang.
Faktanya, kesepian lebih banyak dialami oleh anak muda dari pada orang lanjut usia.
Menurut penelitian di masa lalu yang dipublikasikan dalam International Journal of Geriatric Psychiatry pada 1994, 80 persen penduduk berusia di bawah 18 tahun dan 40 persen penduduk berusia di atas 65 tahun yang melaporkan mengalami kesepian setidaknya kadang-kadang dalam hidup mereka.
Beberapa orang mungkin hanya merasa kesepian pada waktu-waktu tertentu. Namun, beberapa orang mungkin mengalami kesepian kronis.
Baca juga: 23 Penyebab Hoarding Disorder, Termasuk Kesepian
Mengutip Mind, merasakan kesepian bukanlah masalah kesehatan mental.
Namun, memiliki masalah kesehatan mental dapat meningkatkan perasaan kesepian.
Hubungan tersebut dapat terjalin melalui beberapa karakteristik yang biasanya dimiliki oleh orang dengan masalah kesehatan mental, yaitu:
Setelahnya, kesepian bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, terutama jika Anda sudah merasa kesepian dalam waktu lama.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat meningkatkan stres.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya