Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Kecerdasan Anak

Kompas.com - 29/05/2024, 06:37 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Nutrisi yang dikonsumsi ibu sejak hamil dan masa awal kehidupan bayi sampai usia dua tahun sangat penting untuk membentuk kecerdasannya.

Berbagai penelitian menunjukkan kecukupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) akan membentuk tumbuh kembang anak kelak.

Menurut dokter spesialis anak Ian Suryadi Suteja, pada masa HPK sekitar 86 persen sel syaraf otak sudah selesai terbentuk dan merupakan masa yang sangat krusial dalam perkembangan.

"Ketika tidak terpenuhinya nutrisi pada 1000 HPK, maka otak anak menjadi tidak berkembang dengan baik dan menyebabkan penurunan kemampuan kognitif di kemudian hari," ujarnya.

Anak yang kekurangan gizi di usia ini memiliki tingkat kecerdasan 15 poin lebih rendah dibanding dengan anak yang gizinya tercukupi.

Baca juga: Rahasia China Berhasil Turunkan Angka Stunting

Ditambahkan oleh ahli nutrisi Dr.Rita Ramayulis DCN, kecukupan nutrisi tidak hanya tentang perkembangan otak, tetapi juga perkembangan fisik.

"Anak mengalami pertumbuhan fisik yang pesat pada awal kehidupannya. Di usia satu tahun saja, berat badannya mencapai 3-4 kali dari berat badan lahir. Saat usia dua tahun tinggi badannya telah mencerminkan setengah dari tinggi badan dewasanya kelak," katanya.

Terkait dengan kecerdasan, ada beberapa jenis makanan yang memang terbukti bermanfaat untuk kecerdasan otak anak. 

1. Omega 3 dan 6
Menurut dr.Ian, asam lemak omega 3 dan 6 sangat berpengaruh terhadap perkembangan saraf-saraf otak.

"Asam lemak ini terdapat pada ikan, alpukat, dan kacang-kacangan," ujarnya.

2. Asam folat
Asam folat merupakan vitamin B9 yang wajib dipenuhi oleh ibu hamil. Vitamin ini berperan dalam pembelahan sel dan pertumbuhan jaringan, termasuk pembentukan otak. Kita bisa mendapatkan vitamin ini dari sayuran, buah, atau suplemen.

"Pada 6 minggu pertama kehamilan ada kebutuhan pembentukan tabung otak dan di periode itu ibu hamil tidak boleh kekurangan asam folat, protein, dan vitamin B kompleks," kata Rita.

Baca juga: Upaya Kesehatan di Balik Pesatnya Tinggi Badan Anak di China

3. Zat besi
Zat besi dapat berpengaruh terhadap pembentukan sel darah merah dan pembawa nutrisi untuk otak. Namun, di Indonesia banyak ibu hamil dan anak-anak yang mengalami anemia kekurangan zat besi.

Zat besi bisa kita dapatkan dari protein hewani seperti daging sapi, daging ayam, seafood, hingga sayuran.

"Zat besi dari protein hewani seharusnya dikonsumsi bersama dengan sayuran yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapannya," kata Rita.

Baca juga: Cegah Stunting dengan Mencukupi Zat Besi

4. Zinc
Nutrisi mikro ini berperan penting untuk pembentukan energi, pembelahan sel, dan juga daya tahan tubuh. Kita bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan zinc dari daging merah, kerang, kacang-kacangan, serta produk susu.

"Zinc juga berperan dalam membantu enzim-enzim otak untuk berkembang," kata dr.Ian.

5. Kolin
Nutrisi ini bisa mendukung sistem saraf yang sehat, perkembangan sel, serta membantu metabolisme dan transportasi lemak.

Makanan yang mengandung kolin di antaranya adalah daging ayam, ikan, telur, hati sapi, udang, hingga berbagai sayuran.

Baca juga: Saluran Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau