Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

Kompas.com - 26/05/2024, 11:32 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemberian asupan makanan bernutrisi bagi anak akan mendukung saluran pencernaan sehat. Jika hal itu sudah terpenuhi, maka perkembangan otak akan berlangsung optimal.

Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, Frieda Handayani Kawanto, mengatakan saluran pencernaan bisa mempengaruhi perkembangan otak anak dan fungsi kognitifnya.

“Saluran cerna itu organ yang sangat penting, karena merupakan satu-satunya pintu masuk nutrisi ke dalam tubuh anak dan nutrisi penting untuk perkembangan otak anak,” paparnya dalam media gathering “Digestive Week 2024” di Jakarta, Jumat, (24/5/2024).

Frieda melanjutkan, anak-anak yang memiliki saluran cerna yang sehat terlihat dari ciri-ciri di antaranya dapat bersosialisasi dengan baik, suasana hatinya baik, serta tidak ada keluhan saluran cerna seperti sakit perut, diare, sembelit, maupun muntah.

Aktris Caca Tengker Dok Nutricia Aktris Caca Tengker
“Ada 80 persen sel antibodi diproduksi seorang cerna. Jadi kalau saluran cerna anak sehat, sel antibodinya banyak diproduksi di sana, sehingga daya tangan tubuh anak menjadi baik dan tidak gampang sakit,” katanya.

Baca juga: 7 Tanda Kesehatan Usus Bermasalah

Selain itu, anak-anak yang memiliki saluran cerna sehat juga dapat lebih fokus saat menerima pelajaran di sekolah, berperilaku baik kepada orang-orang di sekitarnya, dan senang membantu teman.

“Karena 80 persen sel imun ada di saluran cerna, maka daya tahan tubuhnya juga akan kuat. Anak belajar di sekolahnya pintar, anak bisa konsentrasi, moodnya baik, senang bantu teman, dan sebagainya," sambungnya.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., selaku Medical & Scientific Affairs Director, Danone Indonesia, dalam kesempatan yang sama turut menjelaskan otak dan saluran pencernaan saling terhubung sebagai Gut-Brain Axis (GBA).

“Fungsi gut-brain axis ini bisa memengaruhi kinerja otak hingga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, di mana nutrisi yang terserap optimal di usus bisa menjadi asupan untuk mendukung kinerja optimal otak dan mendukung sistem daya tahan tubuh anak,” ujarnya.

Mikrobiota usus merupakan kunci dari perkembangan Gut-Brain Axis, dimana sepanjang sistem pencernaan merupakan tempat bagi lebih dari 100 triliun mikrobiota saluran cerna. Oleh karena itu, pencukupan nutrisi sangat diperlukan.

“Nutrisi menjadi asupan kinerja otak dan juga dapat mempengaruhi perilaku serta suasana hati anak,” tambahnya.

Baca juga: Mengenal Sindrom Iritasi Usus Besar pada Anak dan Cara Meredakannya

Ibu dari dua orang anak, Alsi Mega Marsha Tengker atau akrab disapa Caca Tengker mengungkapkan pengalamannya dalam menjaga saluran cerna anak.

“Sebagai seorang ibu, tentunya saya sangat memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan anak. Sebab, ketika pencernaan anakku terganggu, sering kali dia terlihat tidak fokus, sulit untuk berkonsentrasi, mood-nya juga jadi naik dan turun,’ ujarnya dalam acara yang sama.

Ia menjelaskan, untuk menjaga saluran cerna anak agar tetap sehat dengan membiasakan anak-anak mengonsumsi sayur dan buah-buahan serta mengurangi konsumsi makanan manis.

“Dari semenjak kecil aku sudah membiasakan untuk mendahulukan makanan-makanan yang asli dan tidak terlalu banyak diolah seperti sayur, buah, dan daging. Sayur dan buah juga sebenarnya ada rasa manisnya sehingga mereka masih mau makan itu,” ucapnya.

Pencernaan yang sehat akan berdampak positif terhadap perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, dan pertumbuhannya. Ia pun bisa dengan mudah mengembangkan daya pikir kreatif dan kemampuan bersosialisasinya.

Baca juga: Berenang Bantu Tingkatkan Kecerdasan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau