Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Kompetensi Apoteker Kuatkan Kesehatan Masyarakat

Kompas.com - 11/06/2024, 19:34 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Apoteker memiliki peran yang besar sebagai garda terdepan dalam menjaga mutu obat dan memastikan obat yang diterima masyarakat aman. Oleh karena itu kualitas dan kompetensi apoteker harus terus ditingkatkan.

Melalui platform PharmAcademy yang digagas oleh Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan SwipeRx, para apoteker di Indonesia mendapatkan kemudahan akses terhadap modul pengetahuan dan keterampilan guna meningkatkan kompetensi.

Sejak diluncurkan pada tahun 2023, PharmAcademy telah memberdayakan 2.750 apoteker di Indonesia.

"Ikatan Apoteker Indonesia mendukung inisiatif PharmAcademy sebagai upaya konkret untuk penguatan peran apoteker di Indonesia. Kami juga melihat peningkatan signifikan dalam profesionalisme dan kapabilitas apoteker di lapangan," kata Ketua PD Ikatan Apoteker Indonesia DKI Jakarta.

Fitur PharmAcademy pada aplikasi SwipeRx menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan berbagai aspek kefarmasian, termasuk manajemen penyakit, manajemen terapi obat, dan konseling pasien.

"Setelah setahun hadir, kami berharap PharmAcademy dapat menjangkau semakin banyak apoteker, serta mampu memfasilitasi penguatan kualitas, sehingga apoteker semakin berdaya mendampingi masyarakat guna memenuhi kebutuhan kesehatan yang terus berkembang di Indonesia,” jelas Head of Sanofi CHC ASEA, Maria Valentina (Matina) Sposito.

Baca juga: Apoteker Baru Dilantik, UTA 45 Jakarta Siap Penuhi Kebutuhan di Daerah Terpencil

Selama ini, sebagian besar apoteker kesulitan mengakses informasi, produk, tools, dan pelatihan yang diperlukan untuk memberikan layanan berkualitas.

Sebagai pionir, PharmAcademy menggunakan teknologi SwipeRx untuk menjembatani para apoteker dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Modul pengetahuan dan keterampilan yang disajikan PharmAcademy disusun terstruktur di bawah arahan dari asosiasi profesi - guna memastikan para apoteker menerima materi secara terukur. Selain itu, apoteker juga lebih terjamin untuk terhubung dengan penyedia produk farmasi dengan lebih cepat," kata CEO SwipeRx, Farouk Meralli.

Data Kementerian Kesehatan, pada 2023, jumlah apoteker di Indonesia baru mencapai 130.643 orang. Artinya, 1 apoteker menangani 2.134 penduduk. Padahal, menurut Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), rasio idealnya adalah 0,8 s.d. 1 apoteker per 1.000 penduduk.

Padahal, tidak hanya menjaga mutu obat, apoteker juga dapat berperan dalam mendampingi masyarakat menjalankan praktik self-care yang tepat untuk mengurangi risiko diagnosis mandiri (self diagnose) yang keliru.

Diagnosis mandiri, meskipun terkesan praktis, seringkali mengarah pada pengelolaan kesehatan yang kurang tepat dan berisiko memperburuk kondisi.

Baca juga: Bahayanya Diagnosis Sendiri Gejala Penyakit Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau