SUMEDANG, KOMPAS.com - MTS Ma'arif Sidaraja, Sumedang, Jawa Barat, mendorong pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri sebagai langkah pencegahan stunting dan anemia.
"Kami mendapat edaran dari Provinsi Jawa Barat terkait tablet tambah darah. Sejalan dengan ini, kemenag mendorong madrasah untuk menjadi madrasah sehat, didorong, difasilitasi, dan mendapat pendampingan dari Puskesmas" ujar Kepala Sekolah MTS Ma'arif Sidaraja Agus Nurdin Rudiana.
Agus menyampaikan bahwa pemberian TTD dilakukan setiap hari Selasa. Pihak sekolah berkoordinasi dengan guru dan siswa yang ditunjuk sebagai kader untuk memastikan seluruh siswi meminum tablet tambah darahnya.
"Kami distribusikan ke kader TTD, ada kader perempuan maupun laki-laki. Guru memantau, mendorong, memastikan rematri (remaja putri) meminum TTD-nya. Kemudian anak-anak didampingi untuk mengisi kartu TTD-nya," jelas Agus.
Agus mengatakan adanya ketakutan dari siswi terhadap potensi efek samping tablet tambah darah, seperti mual, penambahan berat badan, dan kesulitan menelan obat.
Namun, Agus menjelaskan pihaknya berusaha mendorong dan mengawal agar remaja putri dapat meminum tablet tambah darahnya.
"Kesiswaan turun tangan untuk mengingatkan rematrinya minum TTD. Dalam hal ini banyak stakeholder yang berperan aktif. Di tahun 2022 kami mendapat fasilitasi dari BISA (proyek yang digagas oleh Nutrition International) dengan dibekali training agar pemberian TTD kepada anak-anak dapat berjalan dengan baik," kata Agus.
Pihak sekolah juga mendapat bantuan dari Puskesmas Paseh, Sumedang untuk melakukan cek hemoglobin (Hb) sebagai pemeriksaan dini anemia.
Kepala Puskesmas Paseh Rini Raniati, SP,MKM menjelaskan bahwa menurut hasil pemeriksaan hanya ditemukan sedikit kasus anemia ringan atau anak dengan Hb kurang.
"Ketika ada anak yang mengalami anemia ringan atau Hb kurang, langsung dirujuk ke puskesmas untuk mendapat dosis tambahan TTD agar kembali normal," kata Rini.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri
Tablet tambah darah bukan satu-satunya solusi untuk mencegah stunting sejak dini. Maka dari itu, pihak sekolah mengupayakan optimalisasi aksi bergizi, seperti membuat tumpeng dengan lauk pauk dan sayuran lengkap, serta aksi makan buah.
Pihak sekolah juga aktif memberikan penyuluhan kepada orang tua di awal dan akhir semester untuk mendukung remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah.
Dalam kesempatan yang sama, Handayani Wasti Sagala, senior program officer Nutrition International, menyampaikan beberapa kegiatan dalam proyek The Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) yang dilakukan di Kabupaten Sumedang, termasuk MTS Ma'arif Sidaraja untuk menurunkan prevalensi stunting.
"Program BISA memfasilitasi adanya surat edaran dari dinas kesehatan, kementerian agama, dinas pendidikan agar terlaksana di sekolah. Kami juga memberikan edukasi kepada orangtua, termasuk membagikan booklet seputar stunting dan tablet tambah darah," ujar Handayani
Bekerja sama dengan Save the Children, Nutrition International juga memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan, staf pengawas, dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kapasitas dalam memberikan layan gizi yang berkualitas di Kabupaten Sumedang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.