Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanis Buatan Xylitol Tingkatkan Risiko Stroke

Kompas.com - 11/06/2024, 09:03 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pemanis rendah kalori yaitu xylitol termasuk gula pengganti yang banyak dipakai di makanan rendah gula, termasuk juga permen dan pasta gigi. Namun, kadar xylitol yang tinggi bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Demikian menurut hasil studi terbaru yang dimuat dalam European Heart Journal. Penelitian bersifat observasi ini melibatkan 3.000 orang di Amerika Serikat dan Eropa selama lebih dari 3 tahun.

Hasilnya menunjukkan, orang dengan kadar xylitol yang tinggi dalam plasma darahnya beresiko lebih besar emngalami masalah jantung atau pembuluh darah.

"Hasil studi ini menunjukkan bahwa perlu penelitian lagi tentang gula alkohol dan pemanis buatan, terlebih gula tersebut sering direkomendasikan untuk kondisi diabetes dan obesitas," kata ketua peneliti Dr.Stanley Hazen.

Baca juga: Amankah Pemanis Buatan? Ini 4 Bahan Pengganti Gula Saran Para Ahli

Ia menambahkan, bukan berarti kita harus takut atau membuang semua makanan dan minuman jika ada xylitol di dalamnya.

"Yang terutama adalah kita harus lebih waspada bahwa konsumsi produk dengan kadar xylitol tinggi bisa meningkatkan risiko pembekuan darah," katanya seperti dikutip dari cbsnews.

Jenis gula pengganti

Gula pengganti yang ada di pasaran bisa berupa artifisial (dibuat di laboratorium) atau natural (dari tanaman). Xylitol merupakan gula alkohol yang secara alami terdapat pada beberapa tanaman.

Baca juga: 13 Hal Sederhana yang Dapat Menjaga Kesehatan Liver, Apa Saja?

Biasanya gula pengganti punya kadar manis yang jauh lebih tinggi dibanding gula dan kandungan kalorinya sangat rendah. Oleh karena itu gula pengganti jadi pilihan untuk produk "diet" seperti pada minuman, makanan, atau permen bebas gula.

Sebelumnya penelitian lain yang dilakukan pada gula pengganti erythritol, menunjukkan hasil yang mirip pada jantung. Gula erythritol biasanya dipakai sebagai pemanis pada produk "rendah kalori" dan produk keto.

Menanggapi studi tersebut, Calorie Control Council, sebuah asosiasi perdagangan yang mewakili industri makanan dan minuman rendah kalori, mengatakan bahwa xylitol telah disetujui selama beberapa dekade oleh lembaga pemerintah.

Mereka berpendapat hasil studi mungkin tidak berlaku untuk populasi umum, karena beberapa orang dalam studi tersebut sudah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah dengan jantung dan pembuluh darah mereka.

Baca juga: Mengenal Pemanis Buatan Aspartam yang Bisa Memicu Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau