Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Daun Kelor Baik untuk Penderita Asam Urat? Ini Penjelasannya…

Kompas.com - 02/07/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Daun kelor adalah salah satu obat herbal yang kerap digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. Namun, apakah daun kelor baik untuk penderita asam urat?

Ternyata, konsumsi daun kelor baik untuk penderita asam urat. Bahkan, bisa menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh jika digunakan secara teratur.

Meskipun begitu, daun kelor tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya pengobatan untuk asam urat karena penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Untuk itu, simak penjelasan dan manfaat rebusan daun kelor lainnya berikut ini.

Baca juga: Bagaimana Cara Merebus Daun Kelor untuk Obat? Berikut Penjelasannya…

Apakah daun kelor baik untuk penderita asam urat?

Ternyata, daun kelor baik untuk penderita asam urat.

Menurut penelitian di dalam Indonesian Journal of Medicine pada tahun 2021, pemberian ekstrak etanol pada daun kelor selama 28 hari bisa menurunkan kadar asam urat pada tikus.

Kandungan ini dapat menghambat kerja enzim xantin oksidase sehingga tidak bisa mengubah hipoxantin menjadi asam urat, sehingga kadar asam urat akan berkurang.

Untuk diketahui, enzim xantin oksidase sendiri merupakan enzim yang berfungsi untuk mengkatalisis hipoxantin menjadi xantin secara berturut-turut hingga akhirnya menjadi asam urat.

Selain itu, kandungan flavonoid pada daun kelor, seperti quercetin dan kaempferol, dapat mengurangi stres oksidatif pada sel-sel tubuh.

Kandungan ini kemudian dapat meningkatkan fungsi ginjal sehingga ginjal tidak akan memproduksi asam urat secara berlebihan.

Akibatnya, kadar asam urat di dalam tubuh akan lebih seimbang.

Daun pohon kelor juga memiliki kandungan vitamin C yang berguna dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat.

Konsumsi daun kelor juga sudah terbukti dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus, yang bisa membantu ginjal mengeluarkan penumpukan zat di dalamnya dengan lebih cepat.

Akibatnya, aktivitas urine meningkat dan penumpukan zat di dalam ginjal dapat berkurang.

Peningkatan laju filtrasi glomerulus ternyata juga bisa berdampak positif pada penurunan kadar asam urat di dalam tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com