Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutinitas Olahraga Cegah Serangan Jantung Saat Bekerja

Kompas.com - 12/07/2024, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Siaran Radio Kesehatan mengingatkan pentingnya rutinitas olahraga di tengah kepadatan bekerja guna mencegah serangan jantung.

“Kalau orang kerja keras nih yang terjadi adalah kecapekan, habis itu mereka tidak olahraga bahkan bisa sampai setahun nggak pernah olahraga nah itu yang membuat bahaya kesehatan, tidak ada aktivitas fisik. Jadi pekerja keras harus tetap tahu cara untuk sehat, work life balance-nya harus diusahakan,” jelas dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Mega Febrianora, dikutip dari Antara, Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Apakah Olahraga Setiap Hari Itu Baik? Berikut Penjelasannya…

Ia menambahkan seseorang yang memilih tidak berolahraga rutin karena merasa sudah mendapatkan perasaan letih dari aktivitas pekerjaannya justru rentan terkena berbagai penyakit selain serangan jantung, seperti diabetes dan obesitas.

Mega menerangkan olahraga yang benar tidak sekadar aktivitas fisik yang memberikan perasaan letih atau berkeringat, namun harus memberikan kenaikan denyut jantung.

Oleh karena itu, segala aktivitas fisik selama bekerja sudah pasti tidak dapat dikategorikan sebagai olahraga.

Ia menyebutkan pula total durasi aktivitas olahraga sebaiknya dilakukan paling sedikit 150 menit selama satu minggu, dengan rata-rata durasi berkisar 20 menit setiap hari yang diikuti dengan kenaikan denyut jantung.

“Jadi meskipun sudah lelah bekerja, tetap harus berolahraga untuk menjaga dari sisi kardiovaskuler, muscle, otak dan olahraga kan juga mengurangi reaksi stres oksidatif,” imbuhnya.

Namun begitu, Mega juga mengingatkan agar tiap individu memahami limitasi masing-masing dalam berolahraga agar meminimalisasi cedera maupun henti jantung akibat kelelahan saat berolahraga.

“Pasien jantung sekalipun ada proporsi olahraganya, tidak boleh terlalu berat karena akan membahayakan jantung, tetapi jangan juga terlalu ringan nanti nggak tercapai definisi olahraganya. Jadi mesti disesuaikan dengan kemampuan fisik individu dan kinerja jantung,” katanya.

Baca juga: Olahraga Apa yang Bisa Menurunkan Trigliserida? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau