Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Darah untuk Penyakit Apa Saja? Berikut Ulasannya...

Kompas.com - 25/07/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Cuci darah atau hemodialisis biasanya menandakan ginjal seseorang sudah tidak berfungsi dengan benar.

Cuci darah adalah perawatan untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari darah, seperti yang dilakukan ginjal saat masih sehat, seperti yang dikutip dari National Institutes of Health (NIH).

Baca juga: Keuntungan Transplantasi Ginjal Dibanding Cuci Darah

Hemodialisis membantu mengendalikan tekanan darah dan menyeimbangkan mineral penting, seperti kalium, natrium, dan kalsium, dalam darah.

Hemodialisis dapat membantu orang dengan fungsi ginjal bermasalah merasa lebih baik dan memiliki harapan hidup lebih lama.

Meski cuci darah dapat memperpanjang hidup bagi penderita penyakit ginjal, harapan hidupnya tetap lebih rendah daripada masyarakat umum yang sehat.

Baca terus artikel ini untuk mengetahui penyakit apa saja yang membutuhkan cuci darah.

Baca juga: Mengenal Prosedur Cuci Darah untuk Pasien Gagal Ginjal

Macam penyakit yang membutuhkan cuci darah

Dikutip dari National Kidney Foundation, Anda mungkin memerlukan cuci darah, jika memiliki penyakit berikut:

Ini adalah episode gagal ginjal atau kerusakan ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dalam beberapa jam atau hari.

Gagal ginjal akut biasanya dirawat di rumah sakit dengan pemberian cairan intravena (diberikan melalui vena).

Dalam kasus yang parah, Anda bisa membutuhkan cuci darah untuk waktu yang singkat hingga ginjal membaik.

Baca juga: 3 Masalah Kulit yang Sering Dialami Pasien Cuci Darah

Ini terjadi ketika fungsi ginjal Anda hanya tersisa 10-15 persen, diukur dengan perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR) kurang dari 15 mL/menit.

Mengutip Mayo Clinic, cuci darah biasanya dimulai jauh sebelum ginjal Anda berhenti berfungsi hingga menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Penyebab gagal ginjal yang umum meliputi:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Peradangan ginjal (glomerulonefritis)
  • Kista ginjal (penyakit ginjal polikistik)
  • Penyakit ginjal yang diwariskan
  • Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid atau obat lain yang dapat membahayakan ginjal dalam jangka panjang

Namun, ginjal Anda dapat berhenti berfungsi secara tiba-tiba (gagal ginjal akut) setelah penyakit parah, operasi rumit, serangan jantung, atau masalah serius lainnya.

Baca juga: Mengenal Efek Samping Cuci Darah pada Penderita Gagal Ginjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Health
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Health
Singkong: Manfaat, Risiko Tersembunyi, dan Cara Aman Konsumsinya
Singkong: Manfaat, Risiko Tersembunyi, dan Cara Aman Konsumsinya
Health
Kenapa Makanan Siap Saji Mudah Terkontaminasi? Ini Kata Ahli Pangan
Kenapa Makanan Siap Saji Mudah Terkontaminasi? Ini Kata Ahli Pangan
Health
Kebangkitan Statistik, Kemunduran Moral: Catatan Kritis dari Dunia Kedokteran
Kebangkitan Statistik, Kemunduran Moral: Catatan Kritis dari Dunia Kedokteran
Health
Kedokteran Nuklir: Terobosan Pengobatan Kanker yang Menjanjikan
Kedokteran Nuklir: Terobosan Pengobatan Kanker yang Menjanjikan
Health
Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala? Ini Penjelasan Dokter
Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau