Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Kurap seperti Apa? Berikut Penjelasan Dokter...

Kompas.com - 25/07/2024, 07:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Kurap atau tinea adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofit, seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Lantas, luka kurap seperti apa?

Dikutip dari Verywell Health, luka kurap berupa ruam berbentuk cincin melingkar yang tampak lebih merah pada warna kulit terang, sementara terlihat coklat atau abu-abu pada warna kulit sawo matang-kecoklatan.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai gejala kurap dan cara penularan infeksi jamur tersebut.

Baca juga: Gejala dan Cara Pencegahan Kurap

Luka kurap seperti apa?

Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membeberkan sejumlah gejala kurap.

“Jadi kurap itu merupakan suatu penyakit akibat adanya jamur pada kulit, kuku atau kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Nanti dia bisa muncul di lipatan paha atau selangkangan juga,” kata Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp. D.T, seperti ditulis Antara, Rabu (24/7/2024).

Luka kurap berbentuk lingkaranShutterstock/gertjanhooijer Luka kurap berbentuk lingkaran
Eliza melanjutkan, gejala kurap yang umum, yaitu munculnya bercak merah yang semakin lama akan meluas di beberapa bagian kulit. Warna merah pada luka kurap biasanya lebih redup di bagian tengah dan terang pada bagian tepi.

Bercak merah tersebut akan menimbulkan rasa gatal dan jika dibiarkan kulit menjadi bersisik, serta polanya berubah menyerupai awan karena adanya penggabungan dari beberapa lesi kulit.

“Jadi kalau sudah ada bercak merah dan gatal, pasti jadi tanda tanya. Bisa jadi itu infeksi jamur kurap, walaupun bercak merah dan gatal bisa ditemukan di penyakit lain seperti eksim, tapi itu juga bisa ada di kulit,” imbuhnya.

Kemudian pada bagian kuku, gejala yang dialami penderita kurap yaitu kuku akan rusak.

Warnanya tidak lagi putih atau bening, melainkan keruh, berwarna kekuningan, hijau atau hitam, rapuh dan mudah patah.

Kemudian, permukaan lempeng kuku juga menjadi lebih tebal dan kasar.

Sementara bila kurap terjadi di kulit kepala, gejala yang timbul adalah terjadinya kebotakan pada salah satu tempat di kepala.

Rambut akan rontok di bagian tengah atau pangkal rambut dan menimbulkan bisul jika terjadi pembengkakan di area yang botak tadi. Selain bisul, ruam kemerahan juga terkadang ditemukan di area tersebut.

Baca juga: 3 Pengobatan untuk Menurunkan Risiko Penularan Kurap

 

Kurap menular melalui apa?

Kurap termasuk infeksi jamur pada kulit yang bisa menular. Kurap menyebar melalui kontak fisik antar kulit, atau akibat bersentuhan dengan objek atau hewan yang terinfeksi.

"Semua bisa tertular kalau ada sumber penularannya. Sumbernya itu bisa macam-macam bisa dari seprai, handuk, hewan peliharaan yang berbulu bahkan tanah,” kata dokter Eliza.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau