Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2024, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

"Ini karena sebagian besar pasien di sini datang pada stadium lanjut. Oleh karena itulah deteksi dini sangat penting agar kanker sudah diketahui di stadium awal," tegasnya.

Baca juga: Kenali Kanker Hati, Nomor 3 Penyebab Kematian di Dunia

Deteksi dini juga sangat penting karena tindakan ablasi akan efektif jika ukuran kankernya kurang dari 5 sentimeter alias masih stadium awal.

Meski tindakan ARF akan membakar sel-sel kanker di hati, namun menurut Prof.Rino pasca-tindakan tidak akan memengaruhi fungsi organ hati dalam jangka panjang.

"Sel-sel hati yang sehat memang bisa terbakar, tetapi sel sehat punya daya regenerasi yang bagus. Oleh karena itu tindakan ini bisa dilakukan jika kondisi hati pasien masih bagus," katanya.

Inovasi pengobatan kanker hati lainnya adalah Trans-Arterial Chemo Embolization (TACE). Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien kanker stadium lanjut atau ukuran sel kanker lebih dari 7 sentimeter.

Menurut Prof.Rino, pada dasarnya TACE adalah tindakan memasukkan obat kemoterapi yang bersifat lokal hanya pada sel-sel kanker di hati.

"Dalam tindakan ini dokter akan mencari dulu pembuluh darah yang mengirimkan darah ke sel kanker, lalu disumbat, kemudian obat kemoterapi dimasukkan ke sel kanker," katanya.

Karena langsung menargetkan ke sel tumor, efek samping yang ditimbulkan juga lebih minim dibandingkan pengobatan kanker lain. Angka keberhasilan tindakan ini juga cukup tinggi.

Baca juga: Apakah Hepatitis B Menular? Simak Penjelasannya Berikut...

Inovasi dalam pengobatan kanker ini sudah bisa dilakukan di rumah sakit rujukan kanker pemerintah atau rumah sakit swasta yang lengkap.

Meski pengobatan sudah semakin canggih, namun tetap penting untuk selalu menjaga gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin.

Selain mengidap hepatitis B dan C, faktor risiko kanker hati lainnya adalah orang obesitas, gemar mengonsumsi makanan berlemak tinggi, dan konsumsi alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau