KOMPAS.com - Olimpiade Paris memberi karpet merah bagi para atlet terkuat, tercepat, dan tertajam di dunia. Namun, seberapa jauh usia dapat meningkatkan atau mengurangi peluang mereka untuk meraih medali emas?
Pada cabang olahraga skateboard, atlet China berusia 11 tahun, Zheng Haohao, menjadi peserta termuda di ajang Olimpiade Paris.
Ia hanya setahun lebih muda dari atlet termuda dalam sejarah, pesenam Dimitrios Loundras asal Yunani yang berusia 10 tahun ketika memenangkan medali perunggu pada Olimpiade Musim Panas tahun 1896 di Athena.
Atlet paling tua di Olimpiade tahun ini adalah Mary Hanna berusia 69 tahun asal Australia, pada cabang olahraga berkuda. Ia tiga tahun lebih tua dari atlet paling tua dalam sejarah Olimpiade, Oscar Swahn dari Swedia yang memecahkan rekor itu di Olimpiade Antwerp 1920.
Para atlet tersebut merupakan pengecualian. Menurut sebuah studi tahun 2021 oleh Arc Centre of Excellence in Population Ageing Research (CEPAR), dua pertiga atlet di Olimpiade Tokyo, yang diadakan pada tahun 2021, berusia 20-an.
Baca juga: Jonatan Usai Tersingkir dari Olimpiade 2024: Maaf dan Terima Kasih...
Secara keseluruhan, 90 persen dari para pesaing berusia di bawah 30 tahun. Dominasi para atlet yang berusia muda ini menimbulkan pertanyaan, di usia berapakah para atlet mencapai performa puncaknya?
Jawabannya ternyata sangat bervariasi, tergantung pada jenis olahraganya.
Di Olimpiade Tokyo, Richard Carapaz (28) dari Ekuador memenangkan medali untuk balap sepeda jalanan putra, dan Peres Jepchirchir (27) dari Kenya mendapat medali untuk cabang marathon putri.
Pakar fisiologi olahraga Garry Palmer menjelaskan, dari sudut pandang ketahanan, seseorang mencapai puncaknya di usia pertengahan sampai akhir 20-an, dan usia 30-an.
"Salah satu alasannya adalah karena kapasitas aerobik seorang atlet, yakni jumlah maksimum oksigen yang bisa dipakai seseorang setiap menitnya saat melakukan latihan berat," katanya.
Seorang atlet ketahanan dapat mencapai 80-90 kapasitas VO2 max, dibandingkan dengan rata-rata pada orang biasa yang 30 mL per menit per kilogram berat badan.
Banyak faktor yang menyebabkan kapasitas aerobik menurun seiring bertambahnya usia. Sebuah studi tahun 2016, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, mengaitkannya dengan penurunan denyut jantung maksimal dan jumlah darah yang dipompa keluar per denyut.
Hal ini disertai dengan penurunan efisiensi katup dan otot yang mendorong darah kembali ke jantung, serta pengerasan serat otot jantung dan dinding arteri.
Baca juga: Jenis Latihan untuk Menguatkan Otot Kaki
Di tahun 2009, Usain Bolt menorehkan catatan mengagumkan pada nomor lari 100 meter, yaitu 9.58 detik dan mendapatkan medali emas pada kejuaraan dunia di Berlin yang juga memecahkan rekornya sendiri. Ketika itu ia akan berulang tahun ke-23.
Di Olimpiade Paris, atlet Amerika ShaÇarri Richardson (24) mendapatkan medali emas pada lomba lari 100 meter.