Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Makanan Bergizi? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 06/08/2024, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO,

KOMPAS.com - Asupan makanan bergizi merupakan salah satu faktor untuk hidup sehat dan panjang umur.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, makanan bergizi didefinisikan sebagai asupan makan sehari-hari yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Zat gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak, yang merupakan unsur makro (nutrisi makro), dan berbagai vitamin serta mineral sebagai unsur mikro (nutrisi mikro).

Baca juga: Gibran Sebut Nasi Bisa Diganti Mi untuk Makan Bergizi Gratis, Ini Komentar Dokter Gizi

Dengan asupan gizi seimbang, anak-anak, remaja, dan orang dewasa bisa menjalankan fungsi tubuh dan mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas.

Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai pengganti prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman sekarang.

PGS merupakan prinsip konsumsi makanan yang beraneka macam yang diikuti dengan kegiatan fisik, perilaku hidup bersih, dan pemantauan berat badan secara teratur.

Baca juga: 5 Makanan Bergizi yang Sebaiknya Dikonsumsi Sebelum Olahraga

Gizi seimbang merupakan komposisi nilai gizi yang terdiri dari jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing orang.

Tidak ada 1 pun makanan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, kita perlu mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang berbeda untuk memenuhi aneka nutrisi tersebut.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas cara untuk mendapakan makanan bergizi.

Baca juga: 9 Makanan Bergizi untuk Dukung Anak Tumbuh Tinggi Ideal

Cara mendapatkan makanan bergizi

Kita bisa mendapatkan makanan bergizi dengan menerapkan pola makan sebagai berikut:

  • Tidak melewatkan sarapan

Sarapan adalah waktu makan paling penting, sebab dari sinilah kita memperoleh energi untuk beraktivitas selama seharian.

Makanan yang baik untuk menjadi menu sarapan meliputi:

    • Makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah dan oatmeal;
    • Makanan yang tinggi serat, seperti sayuran, buah, sereal gandum utuh, dan chia seed;
    • Makanan sumber protein hewani dan/atau nabati, seperti ikan, ayam, telur, daging, tempe, tahu, dan kacang-kacangan;
    • Makanan sumber lemak sehat, seperti biji-bijian, alpukat, zaitun, dan kelapa.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Alzheimer, Termasuk Konsumsi Makanan Bergizi

  • Makan banyak sayur dan buah

Pola makan yang sehat haruslah berisikan sayur dan buah. Keduanya merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang akan memenuhi kebutuhan gizi Anda setiap hari.

Kedua jenis makanan tersebut juga kaya akan zat fitokimia serta antioksidan yang membantu mengurangi risiko beragam penyakit.

Makan banyak sayuran dan buah bisa juga menjadi cara untuk mengalihkan asupan gula tambahan.

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sangat penting untuk membatasi asupan gula. Gula seharusnya mewakili kurang dari 10 persen dari total asupan energi kita.

Mengurangi lebih jauh hingga di bawah 5 persen memiliki manfaat kesehatan tambahan.

  • Hindari atau batasi makanan kemasan

Untuk menjaga asupan makanan sehat, kita harus mengutamakan makan bahan alami dan membatasi yang mengandung pengawet.

Sebisa mungkin, makan lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya yang organik, tanpa melewati proses pengawetan.

Langkah ini juga bisa mengontrol asupan garam atau natrium seharian. Makanan kemasan biasanya mengandung banyak garam.

WHO merekomendasikan untuk kita mengonsumsi garam kurang dari 5 gram per hari. Ini membantu mencegah hipertensi dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada orang dewasa.

Baca juga: Pola Makan Sehat sejak Muda, Kunci Hidup Berkualitas Saat Lansia

  • Pastikan konsumsi cukup serat

Makanan tinggi serat dapat memperlancar pencernaan, menjaga jumlah bakteri baik di usus, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes.

Selain itu, serat membantu menjaga berat badan karena bikin kenyang lebih lama.

  • Makan tepat waktu

Makan tepat waktu sangatlah penting karena laju metabolisme tubuh dapat berubah pada waktu-waktu tertentu.

Misalnya, pada malam hari, metabolisme akan melambat karena tubuh sedang mulai beristirahat. Sehingga, tidak disarankan untuk makan malam menjelang tidur atau larut malam.

  • Perbanyak minum air putih

Minum air putih yang cukup juga memengaruhi kesehatan kita, karena bisa menjaga kelancaran fungsi tubuh serta melindungi kita dari dehidrasi.

Ketika dehidrasi, tubuh bisa mengirimkan sinyal lapar yang keliru. Inilah yang membuat seseorang kerap makan banyak tanpa menyadarinya.

Demikianlah pola makan sehat yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan RI dan WHO untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang.

Baca juga: Tips Meringankan Gejala Menopause dengan Perubahan Pola Makan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau