KOMPAS.com - Singkong termasuk umbi-umbian yang tinggi kalori dan memiliki sederet manfaat potensial untuk kesehatan.
Manfaat singkong jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat antara lain menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol gula darah, dan meningkatkan sistem kekbalan tubuh.
Meski demikian, tidak semua orang dapat mengonsumsi umbi akar ini karena memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Baca juga: Apa Manfaat Singkong untuk Kesehatan? Berikut 8 Daftarnya...
Penyakit tertentu yang tidak boleh makan singkong rebus yaitu alergi sulfit, alergi lateks, diabetes, dan masalah tiroid.
Untuk mengetahui lebih lanjut penyakit apa saja yang tidak boleh makan singkong rebus, simak ulasan berikut.
Seseorang dengan penyakit atau masalah kesehatan berikut diianjurkan untuk membatasi atau menghindari konsumsi singkong rebus:
Sulfur dioksida atau sulfit adalah zat yang secara alami terdapat pada beberapa makanan dan tubuh manusia.
Sulfit juga kerap dipakai sebagai pengawet makanan, terutama mencegah makanan berubah menjadi kecokelatan.
Singkong memiliki kandungan zat ini. Karena itu, makan singkong rebus bisa memicu gangguan kesehatan pada individu dengan alergi sulfit, terutama pada pengidap asma.
Gejala alergi sulfur dioksida dapat berbeda pada setiap orang, namun tanda yang umum termasuk:
Baca juga: Apakah Singkong Meningkatkan Gula Darah? Berikut Penjelasannya...
Singkong dapat menurunkan jumlah yodium yang diserap oleh tubuh.
Dilansir dari WebMD, orang dengan kadar yodium rendah, seperti penderita masalah tiroid (hipotiroid dan gondok) kurang dianjurkan makan singkong rebus.
Penderita penyakit tiroid yang makan singkong rebus berpotensi mengalami:
Sebenarnya singkong termasuk makanan rendah gula. Dikutip dari Healthifyme, 100 gram singkong mentah hanya mengandung sekitar 1,7 gram gula.
Adapun pada singkong rebus, memiliki 1.3 gram gula per 100 gramnya.