Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Berisiko Alami Kanker Tulang? Ini Faktor Risikonya...

Kompas.com - 25/08/2024, 14:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa hal yang membuat orang lebih berisiko mengalami kanker tulang.

Kanker tulang adalah penyakit di mana muncul pertumbuhan sel abnormal secara agresif yang berkembang di tulang, bisa di mana pun.

Mengutip Cleveland Clinic, ketika sel kanker tumbuh di tulang, hal itu dapat merusak jaringan tulang yang normal.

Baca juga: Apakah Anda Mengalami Kanker Tulang? Ini Ciri-cirinya...

Akibatnya, orang dengan kanker tulang bisa mengalami nyeri dan pembengkakan di anggota tubuh tempat kanker tumbuh, serta kesulitan bergerak.

Kanker ini termasuk jenis kanker yang jarang terjadi.

Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan kanker tulang, tetapi mereka telah menemukan hubungan antara kanker tulang dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Apakah Kanker Tulang Bisa Sembuh? Begini Penjelasannya...

Faktor yang paling penting adalah paparan radiasi atau obat-obatan selama perawatan untuk kanker lainnya.

Beberapa kanker tulang terjadi karena kondisi yang diturunkan dalam keluarga (keturunan), meskipun ini biasanya tidak terjadi.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang faktor risiko kanker tulang.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Kanker Tulang Belakang yang Harus Diwaspadai

Faktor risiko kanker tulang

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang.

Dikutip dari Cancer Research UK, berikut beberapa ulasan mengenai faktor risiko kanker tulang:

  • Usia

Seperti kebanyakan kanker, risiko kanker tulang meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, untuk beberapa jenis kanker tulang, orang yang lebih muda memiliki risiko lebih tinggi.

Osteosarkoma lebih umum terjadi pada remaja (usia 10 hingga 19 tahun). Tampaknya hal ini terkait dengan pertumbuhan tulang selama masa pubertas.

Sarkoma ewing biasanya berkembang pada anak-anak (usia 0 hingga 14 tahun) dan remaja. Namun, dapat juga terjadi pada orang dewasa.

Kondrosarkoma dan sarkoma sel spindel cenderung terjadi pada orang dewasa berusia antara 30 hingga 60 tahun.

Chordoma lebih umum terjadi pada orang dewasa di atas usia 50 tahun.

Baca juga: Kenali Apa Itu Kanker Tulang, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

  • Riwayat perawatan kanker

Dokter mengaitkan risiko kanker tulang dengan pengobatan radioterapi sebelumnya untuk kanker.

Hal ini terutama terjadi jika pengobatan tersebut diberikan pada masa kanak-kanak.

Pengobatan dengan obat kemoterapi yang disebut agen alkilasi juga dikaitkan dengan osteosarkoma.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Kanker Tulang yang Perlu Diketahui

  • Penyakit tulang lainnya

Beberapa jenis penyakit tulang dapat meningkatkan risiko kanker tulang.

Penyakit tulang lain contohnya, enchondroma atau osteochondroma, Ollier's disease, dan Paget disease.

  • Faktor genetik

Beberapa faktor genetika juga dikaitkan dengan kanker tulang.

Seseorang lebih mungkin menderita kanker tulang, jika memiliki penyakit turunan tertentu, seperti Li-Fraumeni syndrome dan retinoblastoma herediter.

Ada juga sindrom lainnya yang meningkatkan risiko kanker tulang, meliputi Werner syndrome, Rothmund–Thomson syndrome, dan Bloom syndrome.

Baca juga: Deteksi Dini Jadi Cara Mencegah Kanker Tulang

  • Cedera dan benturan

Orang sering berpikir bahwa benturan atau cedera pada tulang dapat menyebabkan kanker tulang. Namun, penelitian tidak mendukung hal ini.

Kemungkinan besar cedera menyebabkan pembengkakan, yang jika diselidiki akan menunjukkan kanker sebenarnya sudah ada di sana.

Atau tulang yang terkena kanker mungkin melemah, sehingga lebih mungkin patah (fraktur) dalam kecelakaan.

Dokter kemudian dapat menemukan tumor saat mereka menyelidiki fraktur Anda.

Demikianlah sejumlah kemungkinan yang meningkatkan risiko Anda terkena jenis kanker yang jarang terjadi ini.

Namun, perlu diketahui bahwa memiliki salah satu faktor risiko di atas tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker tulang.

Baca juga: Penyebab Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau