KOMPAS.com - Ketika merasa hidup sedang capek-capeknya, menyesap secangkir kopi bisa jadi pelarian yang bisa melegakan hati dan pikiran. Bahkan, kebiasaan nongkrong dan ngopi efektif mengurangi gejala depresi.
Depresi memengaruhi banyak orang muda. Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, prevalensi depresi paling tinggi ada di kelompok usia 15-24 tahun.
Tingkat keparahan gejala depresi bisa berbeda pada tiap orang. Mayoritas gejala depresi adalah tidak berminat melakukan aktivitas yang biasanya disukai, susah berkonsentrasi, merasa putus asa, dan merasa tidak berenergi.
Seseorang didiagnosis mengalami depresi klinis jika gejala-gejala depresi menetap minimal selama dua minggu. Pada kondisi ii dibutuhkan pertolongan konseling dari tenaga psikologis profesional.
Pada depresi ringan, mengonsumsi kopi ternyata bisa membantu meningkatkan energi dan mengembalikan suasana hati yang cenderung negatif.
Baca juga: Kelompok Penyakit Apa yang Tidak Boleh Minum Kopi Hitam?
Beberapa penelitian juga menunjukkan, orang yang depresi cenderung mengalami gejala yang lebih sedikit ketika mereka ngopi.
Kopi diketahui mengandung pembangkit energi alami yaitu kortisol. Meski begitu, bukan berarti kopi harus jadi bagian dari konsumsi wajib sehari-hari.
Jika kamu bukan peminum kopi rutin, cobalah untuk menunda minum kopi hingga gejala-gejala depresi yang dialami mulai timbul.
Selain itu, perlu diingat bahwa kopi sebaiknya dikonsumsi tanpa gula. Dalam penelitian, orang yang minum kopi tanpa pemanis mengalami penurunan gejala depresi yang paling signifikan.
Konsumsi kopi juga perlu dibatasi tak lebih dari empat cangkir setiap hari. Konsumsi berlebihan justru bisa memperburuk gejala kecemasan, sakit kepala, dan juga agitasi.
Penderita depresi yang mengonsumsi obat-obatan dokter, seperti obat tiroid atau obat gangguan mental, disarankan untuk tidak sembarangan mengonsumsi kopi karena beberapa jenis obat bisa bereaksi negatif dengan kafein.
Cara mengatasi gejala depresi lainnya tanpa obat adalah dengan berolahraga. Kegiatan fisik rutin diketahui bisa memperbaiki mood dan mengurangi keparahan gejala depresi.
Baca juga: 10 Gejala Depresi Kambuh Kembali dan Cara Mencegahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.