Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Minuman Terbaik Kaya Antioksidan yang Baik untuk Penderita Diabetes

Kompas.com - 04/10/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Antioksidan berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan membantu mengatasi resistensi insulin.

Itu sangat baik didapatkan orang dengan diabetes.

Menurut Eating Well, menurunkan peradangan dalam tubuh akan membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, yang umum dialami oleh penderita diabetes.

Baca juga: 6 Minuman Terbaik Kaya Antioksidan Bisa Jadi Resep Hidup Panjang Umur

Beberapa senyawa antikosidan yang paling umum diketahui berperan melawan peradangan adalah karotenoid, flavonoid, asam fenolik, stilbena, dan lignan.

Flavonoid, khususnya, dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan peradangan pada penderita diabetes tipe 2.

Selain itu, vitamin C, vitamin E, beta karoten, selenium, dan mangan merupakan mikronutrien lain yang memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu pengelolaan diabetes.

Sebelum mengenal minuman terbaik kaya antioksidan untuk penderita diabetes, perlu juga diketahui hubungan peradangan dan diabetes.

Baca juga: 5 Minuman Terbaik untuk Meredakan Perut Kembung, Ada Kefir dan Jahe

Apa hubungan peradangan dan diabetes?

Mengutip Diabetes.co.uk, peradangan pada kasus ini mengacu pada peradangan kronis (berkepanjangan), bisa berbulang-bulan atau bertahun-tahun, yang memicu berbagai masalah kesehatan seperti diabates.

Peradangan di dalam tubuh berperan dalam perkembangan diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh secara keliru menyerang sel-sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin setelah terjadi proses peradangan pada organ tersebut karena faktor genetik.

Mengutip WebMD, pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara maksimal. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel di pankreas untuk menurunkan kadar gula darah ketika tinggi.

Kerja insulin ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti obesitas dan penumpukan lemak visceral (yang membalut organ-organ di dalam perut).

Hal itu terjadi karena sel-sel lemak itu dapat menghasilkan zat kimia yang menyebabkan peradangan. Zat kimia tersebut bernama sitokin.

Semakin banyak sitokin dalam tubuh, semakin besar peradangan dalam tubuh, semakin tinggi risiko resistensi insulin, dan pada gilirannya diabetes bisa semakin parah.

Para peneliti menemukan bahwa pada penderita diabetes tipe 2, kadar sitokin meningkat di dalam jaringan lemak.

Baca juga: 7 Minuman Terbaik untuk Penderita Diabetes, Ada Teh dan Kopi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau