Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Kanker Payudara, Lakukan "Sadari" Setiap Siklus Menstruasi

Kompas.com - 21/10/2024, 07:30 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Perempuan perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri atau Sadari minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi.

“Dilakukan sebulan, tiap bulan setelah menstruasi, sekitar hari ke-7 sampai 10 menstruasi, diperiksa payudara sendiri di kanan dan di kiri. Nah itu minimal yang harus dikerjakan oleh seorang perempuan,” kata Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Diani Kartini Sp.B Subsp Onk (K), seperti ditulis Antara, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pentingnya SADARI dan SADANIS untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Diani mengatakan, Sadari dilakukan sekitar hari ke-7 sampai hari ke-10 menstruasi dengan memeriksa benjolan di sekitar payudara atau mengamati perubahan bentuk payudara.

Ia mengatakan, pada siklus ini payudara membengkak dan terasa tidak nyaman, maka itu perempuan harus mengenal payudaranya sendiri untuk mengamati perubahan dan mudah mengenali jika ada yang berbeda.

“Misalnya pada bulan ini pada saat pemeriksaan sendiri dilihat putingnya tidak masuk, tapi kemudian setelah bulan berjalan, bisa saja misalnya di bulan keenam kok seperti putingnya ketarik masuk. Nah ini harus hati-hati,” kata dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Kanker Payudara? Ini Faktor Risikonya...

Jika saat memeriksa payudara teraba ada benjolan, Diani menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa secara fisik atau dengan pemeriksaan penunjang.

Dokter yang berpengalaman akan bisa membedakan benjolan yang bersifat jinak atau bersifat ganas pada pemeriksaan fisik.

Sementara jika diperlukan pemeriksaan penunjang dokter akan mengarahkan untuk memeriksa melalui USG payudara, mamografi atau MRI sesuai dengan usia pasien.

“Dari hasil mammography, USG atau MRI akan lebih jelas lagi kira-kira benjolan yang dirasakan oleh perempuan tersebut apa. Apakah suatu ternyata kista, tumor bisa tumor jinak, ada tumor ganas. Nah kemudian dokter tentunya akan memberikan keterangan ini sebaiknya apa sih langkah selanjutnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau