5 Pesohor yang Punya Gangguan ADHD sampai Dewasa

KOMPAS.com - Saat ini semakin banyak orang dewasa yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas yang juga dikenal sebagai attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Sejumlah pesohor dunia pun mengalaminya.

ADHD pada orang dewasa ini kerap kali didiagnosis saat masih anak-anak, tetapi gejalanya berlanjut hingga dewasa.

Selain itu, ada juga orang dewasa yang didiagnosis untuk pertama kalinya meskipun mengalami gejala sejak mereka masih muda yang telah diabaikan atau salah didiagnosis.

Berikut adalah beberapa pesohor dari Hollywood yang mengaku mengalami ADHD sampai dewasa:

1. Justin Timberlake
Dalam sebuah wawancara di tahun 2008, Timberlake menyebutkan bahwa ia memiliki OCD dan juga ADHD.

Baca juga: Apakah Anak yang Susah Fokus Selalu ADHD? Berikut Penjelasannya…

2. Greta Gerwig
Sutradara film Barbie, Greta Gerwig, mengatakan bahwa ketika masih kecil ia memiliki banyak sekali energi.

"Sekarang, sebagai orang dewasa saya didiagnosis ADHD. Saya selalu punya rasa antusiasme dan tertarik pada banyak hal. Imajinasi saya juga sangat aktif, saya punya perasaan yang dalam dan juga emosional," paparnya.

Netflix Poster resmi serial All The Light We Cannot See, menampilkan Mark Ruffalo di dalamnya.

3. Mark Ruffalo
Aktor film Avengers, Mark Ruffalo, menyebutkan bahwa ia tumbuh besar dengan kondisi disleksia, depresi, dan ADHD yang tidak terdiagnosis.

"Satu hal yang buat saya cukup sulit adalah kehidupan di sekolah. Saya selalu merasa aneh dan juga unik. Saya merasa tidak cocok di mana-mana," katanya.

Baca juga: Thariq Halilintar Tanggapi Kabar Aaliyah Massaid Idap ADHD

4. Channing Tatum
Aktor Channing Tatum blak-blakan mengatakan bahwa ia memiliki gangguan disleksia dan ADHD yang membuatnya tidak cukup pintar secara akademik. Tapi, menurutnya seni memberinya kesempatan untuk belajar banyak hal yang tidak ia dapatkan dari sekolah.

5. Tallulah Willis
Putri dari aktor senior Bruce Willis ini menulis sebuah essai di tahun 2023 tetang bagaimana gangguan mental body dysmorphia yang dialaminya telah memicu anorexia. Ia juga menjelaskan bagaimana pengobatan ADHD yang diberikan oleh dokter berperan dalam gangguan makannya.

Mengonsumsi obat-obatan itu membuatnya merasa "pintar" tapi juga memiliki efek penekan nafsu makan, yang berkontribusi pada gangguan pola makan. Di tahun 2024 ia kemudian didiagnosis memiliki spektrum autisme.

Baca juga: Anak Bruce Willis Terdiagnosis Autisme di Usia 30, Bagaimana Gejalanya?

Gejala ADHD yang berbeda

Dijelaskan oleh psikiater Denise Leung, profil gejala ADHD pada orang dewasa berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak.

"Pada orang dewasa, gangguan perilaku ini cenderung kurang hiperaktif dan impulsif, namun mengalami kesulitan untuk tetap fokus pada tugas," katanya seperti dikutip dari WebMD.

Gejala ADHD yang orang dewasa antara lain selalu berantakan, bingung menentukan apa dulu yang harus dilakukan, sulit melakukan multitasking, tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, mood swing, gampang stres, hingga sulit mendengarkan orang lain yang sedang berbicara.

Setiap ciri ADHD sebenarnya memiliki sisi positif. Misalnya saja, sisi baik dari mudah teralihkan adalah rasa ingin tahu besar, atau sisi lain dari impulsif adalah kreativitas.

"Saat mengalami ADHD, otak mereka seperti mesin Ferrari, tapi rem yang dimiliki adalah rem sepeda. Mereka bukan punya gangguan perhatian, tapi ada banyak perhatian. Tantangannya adalah bagaimana mengendalikannya," kata psikiatris Edward M.Hallowell.

Ada beberapa terapi yang tersedia untuk pengidap ADHD dewasa, mulai dari konseling, hingga obat-obatan.

Baca juga: 3 Jenis ADHD dan Gejalanya