Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Stres Bikin Wajah Tampak Lebih Bulat?

Kompas.com - 24/10/2024, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber CNN

KOMPAS.com - Di media sosial sedang ramai tentang bagaimana hormon stres kortisol bisa menyebabkan pipi dan kelopak mata membengkak, sehingga wajah lebih bulat atau disebut sebagai "moon face".

"Wajah kamu seperti bulan, bentuknya bisa sangat bulat,” kata seorang wanita di TikTok. “Wajahmu terlihat bengkak dan meradang. Itu bisa jadi karena stres tinggi sehingga kortisol naik," kata yang lain.

Stres yang berulang merupakan hal yang sudah jadi bagian sehari-hari masyarakat modern. Namun, benarkah stres bisa membuat wajah kita terlihat lebih bulat dan besar?

"Meski stres kronik dapat meningkatkan level kortisol dalam tubuh, tetapi kadarnya tidak terlalu tinggi sampai bisa menyebabkan wajah bulan," kata Dr.Rajani Katta, dari Baylor College of Medicine di Houston, AS.

Ia menjelaskan, wajah yang tampak membulat akibat retensi cairan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari diet sampai kondisi medis seperti penyakit ginjal. Beberapa obat resep juga bisa memicu retensi cairan," ujar Katta.

Baca juga: Apakah Stres Bisa Meningkatkan Gula Darah? Ini Penjelasannya...

"Wajah bulan" yang sebenarnya merupakan efek dari sindrom Cushing's sebuah kondisi yang terjadi ketika tubuh memiliki kadar kortisol sangat tinggi. Biasanya terjadi karena obat-obatan resep seperti steroid, atau dalam kasus yang jarang karena kelenjar adrenal terlalu aktif.

Bukan cuma menyebabkan wajah lebih bulat, sindrom Cushing juga akan membuat peningkatan lemak di sekitar leher atau tonjolan lemak di sektiar bahu dan obesitas pada bagian tubuh atas.

"Untuk retensi cairan yang disebabkan oleh kondisi medis, mengatasi pemicunya biasanya bisa membantu. Dokter juga bisa merespkan obat diuretik untuk membantu tubuh mengeluarkan banyak cairan," kata Katta.

Bagaimana stres memengaruhi wajah

Kadar kortisol memang bisa meningkat karena stres sehari-hari. Walau tidak sampai membuat "moon face" tetapi hormon kortisol dapat berdampak pada kulit.

Hormon stres bisa memicu jerawat dan juga kulit kusam, mempercepat penuaan, dan juga memperparah kondisi kulit yang sudah ada seperti eksim dan psoriasis.

Baca juga: 2 Penyebab Tubuh Kelebihan Cairan yang Perlu Diperhatikan

"Kadar kortisol tinggi dalam jangka panjang akan menghambat produksi kolagen, asam hialuronat, dan juga lemak sehat seperti ceramide," papar ahli dermatologi Dr.Whitney Bowe.

Kolagen bisa diibaratkan seperti perancah (scaffolding) kulit yang mencegah garis-garis kerutan dan keriput. Sedangkan asam hialuronat akan membuat kulit tampak kenyal, dan ceramide adalah lemak sehat yang menciptakan pelindung untuk mencegah cairan menguap dari kulit.

Wajah yang terlihat lebih bengkak saat stres seringkali bukan disebabkan oleh stres itu sendiri tetapi kebiasaan mengonsumsi camilan tinggi garam ketika kita sedang tidak mood.

"Jika wajah terlihat bengkak, yang harus dievaluasi adalah bagaimana asupan sodiumnya. Konsumsi sodium atau garam yang tinggi akan menyebabkan retensi cairan di seluruh tubuh," lanjut Katta.

Pemicu lain adalah kelebihan gula dan karbohidrat yang diproses, yang lama kelamaan akan merusak kolagen kulit lewat mekanisme yang disebut glycation.

Glycation terjadi ketika molekul gula menempel ke lemak dan protein, membentuk produk sampingan glycation atau AGEs, yang akhirnya membuat kolagen dan protein elastin menjadi kurang lentur dan kulit jadi tampak berkerut.

"Makanan yang kaya antioksidan dan antiperadangan bisa membantu memberikan lapisan ekstra untuk melindungi kulit dan merangsang perbaikan sel-sel kulit," ujar Katta.

Baca juga: Wajah Bernanah karena Rosacea, Apakah Bisa Sembuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau