Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Moms Jangan Panik, Ini Tip Atasi Mimisan pada Anak di Rumah

Kompas.com - 28/10/2024, 21:27 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Mimisan atau epistaksis merupakan kondisi yang kerap terjadi pada anak-anak dan dapat membuat orangtua panik.

Mimisan disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca kering, iritasi, hingga aktivitas yang menyebabkan cedera pada hidung.

Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kutai dalam laman pafikutai.org, ketenangan merupakan kunci untuk menangani mimisan pada anak.

Kepanikan justru membuat anak merasa lebih takut sehingga memicu peningkatan tekanan darah. Kondisi ini dapat memperburuk perdarahan. Jadi, tenangkan anak dan jelaskan bahwa mimisan adalah hal yang umum dan biasanya tidak berbahaya.

Setelah mampu mengendalikan situasi dengan tenang, orangtua dapat membimbing anak untuk duduk tegak dengan kepala sedikit condong ke depan. Posisi ini membantu mencegah darah mengalir ke tenggorokan yang dapat menyebabkan anak tersedak atau merasa mual.

Baca juga: Apakah Daun Sirih Bisa Menyembuhkan Mimisan? Ini Kata Dokter...

Hindari posisi berbaring atau mengangkat kepala terlalu tinggi karena dapat memperburuk perdarahan.

Selanjutnya, tekan bagian hidung anak dengan lembut. Minta anak untuk menekan kedua sisi hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari, lalu tahan selama sekitar 10 menit. Tekanan ini dapat membantu menghentikan perdarahan pada pembuluh darah yang terbuka. Jika perdarahan masih berlanjut setelah 10 menit, ulangi proses tersebut.

Jika anak mengalami mimisan yang disebabkan oleh udara kering, penting bagi orangtua untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah.

Anda dapat menggunakan humidifier untuk membantu meningkatkan kelembapan, terutama di musim kemarau atau saat menggunakan pemanas ruangan.

Kelembapan yang terjaga dapat mencegah iritasi pada membran hidung yang sering menjadi penyebab mimisan.

Penting juga untuk menghindari pemicu yang dapat menyebabkan mimisan. Ajarkan anak untuk tidak mengorek hidung dan menyentuh area hidung terlalu keras. Hal tersebut dapat menyebabkan cedera dan perdarahan.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mimisan dan Kapan Harus ke Dokter

Jika anak menderita alergi, pengobatan yang tepat untuk mengelola gejala alergi dapat membantu mengurangi risiko mimisan.

Jika mimisan terjadi secara berulang atau anak mengalami perdarahan yang sangat banyak, segera konsultasikan dengan dokter. Pasalnya, kondisi ini dapat menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius. Jadi, orangtua perlu mendapatkan informasi dan saran dari tenaga medis untuk penanganan yang lebih lanjut.

Hal yang tak kalah penting adalah pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Makanan yang kaya akan vitamin C dan K, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu memperkuat pembuluh darah dan mengurangi risiko mimisan. Penuhi pula kebutuhan cairan anak agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau