KOMPAS.com - Wanita maupun pria dapat merasakan sakit pada organ reproduksinya saat berhubungan seksual.
Rasa sakit bisa berupa nyeri, sensasi panas atau perih, lecet di kulit sekitar genital, hingga berdarah.
Walaupun biasanya keluhan tersebut dapat mereda dengan sendirinya, pasutri juga perlu mengetahui kiat mencegah rasa sakit saat berhubungan intim agar terhindar dari ketidaknyamanan ini.
Baca juga: Apa Efek Samping Tidak Berhubungan Intim? Berikut 11 Daftarnya
Hubungan intim bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Misalnya, membakar kalori, mencegah penyakit jantung, meningkatkan imunitas, mencegah stres, dan membuat hubungan rumah tangga semakin harmonis.
Namun, alih-alih merasakan manfaat seks, sebagian pasangan suami istri mungkin pernah merasakan sakit saat bercinta.
Rasa sakit atau nyeri, perih, pegal, atau lecet ini bisa membuat pasutri perlu menghentikan aktivitas seksualnya, meski belum klimaks atau ejakulasi.
Untuk menghindari perasaan tidak nyaman ketika berhubungan seks, ada beberapa kiat yang bisa dicoba, antara lain:
Baca juga: Dokter Seksologi: Fenomena Gancet Tidak Ada Dalam Dunia Medis
Pasangan yang sering merasakan sakit saat berhubungan seks, tak perlu ragu mengunjungi rumah sakit untuk konsultasi ke seksologi, dokter kandungan, ahli andrologi, atau psikolog.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sakit sat berhubungan.
Dilansir dari WebMD, pemicu sakit ketika bercinta ada bermacam-macam, misalnya pembasahan yang kurang sehingga vagina kering, infeksi saluran kencing, vaginismus, masalah pada kulup, radang prostat, difungsi ereksi, stres, atau infeksi menular seksual.
Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa mendapat perawatan yang sesuai sehingga tak lagi merasa sakit sewaktu berhubungan intim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.