Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tegaskan Indonesia Serius Berantas TBC

Kompas.com - 14/11/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen Indonesia dalam mengatasi dan memberantas tuberkulosis (TBC). Terlebih, TBC adalah penyakit menular yang bahkan lebih berisiko menyebabkan kematian dibanding Covid-19.

“Ketika belajar tentang TBC saya sangat terkejut, karena sampai saat ini TBC telah membunuh lebih dari 1 milyar orang di dunia. Artinya, TBC membunuh lebih banyak orang dibanding COVID-19,” kata Menkes Budi dilansir dari laman Kemenkes Sehat Negeriku.

Baca juga: Eliminasi TBC di Indonesia, Menkes: Dimulai dengan Deteksi Pakai PCR dan USG

Angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 36 ribu orang setiap tahunnya. Artinya, setiap 5 menit ada satu orang meninggal dunia karena TBC.

Sementara itu, kasus TBC di Indonesia diestimasikan mencapai 1 juta kasus. Namun, ketika dirinya menjadi Menteri Kesehatan di tahun 2020 lalu, baru 400 ribu kasus yang teridentifikasi.

Menkes mengatakan deteksi TBC mirip dengan deteksi Covid-19, yakni jika tidak dites, dideteksi, dan dilaporkan maka angkanya terlihat rendah sehingga terjadi under reporting, yang mengakibatkan pengidap TBC tidak terdiagnosis dan berpotensi menyebarkan penyakitnya karena

Komitmen Indonesia dalam mengatasi tuberkulosis (TBC) dibuktikan dengan memperbaiki sistem deteksi dan pelaporan sehingga tercapai notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah sejak tahun 2022.

Dari estimasi satu juta kasus TBC di Indonesia, ada peningkatan temuan kasus yang sangat signifikan, dimana 724.309 kasus ditemukan di tahun 2022.

Temuan kasus terus meningkat di tahun 2023 sebanyak 821.200 kasus. Dan sampai September tahun ini saja sudah 627.797 kasus yang teridentifikasi. Menkes menargetkan di tahun 2025 sebanyak 1.035.000 kasus TBC dapat dideteksi.

Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Menderita Penyakit TBC?

Menkes mengatakan, selain meningkatkan temuan kasus, pemerintah juga mengembangkan terapi pengobatan dan menginisiasi pemakaian vaksin TBC.
“Itu kenapa Indonesia sangat agresif dalam mendorong regimen baru yang dapat mengurangi waktu treatment menjadi lebih cepat, lebih mudah dikunyah dan tidak menimbulkan efek samping,” ungkap Menkes.

Peningkatan temuan kasus juga dibarengi dengan terus meningkatnya kasus yang diobati. Indonesia juga sangat agresif dalam memfasilitasi uji klinis untuk vaksin baru TBC. Dia berharap, vaksin TBC dapat diluncurkan pada 2029.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau