KOMPAS.com - Tes kadar gula darah puasa biasanya dibutuhkan untuk menilai apakah Anda menderita pradiabetes atau diabetes.
Apa yang dimaksud kadar gula darah puasa adalah pengujian jumlah gula dalam aliran darah setelah Anda tidak makan selama 8-10 jam (puasa).
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tes kadar gula darah puasa biasanya dilakukan pertama kali di pagi hari sebelum sarapan.
Baca juga: Kenapa Cek Kadar Gula Darah Penting? Ini Penjelasannya...
Nilai kadar gula darah puasa 126 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih mengindikasikan bahwa Anda mengalami diabetes.
Tes ini dilakukan dengan dokter menusuk jari Anda atau menggunakan jarum untuk mengambil darah dari vena di lengan Anda.
Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan jenis kadar gula darah puasa lainnya dan kapan seseorang perlu melakukan tes gula darah.
Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Perlu Cek Kadar Gula Darah Setiap Hari?
Anda memiliki kondisi normal yang ditunjukkan dengan kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL.
Anda mengalami pradiabetes, jika kadar gula darah puasa Anda antara 100-125 mg/dL.
Pradiabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2.
Jika kadar gula darah puasa Anda tinggi, petugas medis mungkin akan mengulang tes untuk memastikannya.
Jika tes tersebut menunjukkan bahwa Anda menderita pradiabetes, dokter akan menyarankan Anda melakukan cek kadar gula darah puasa setiap satu atau dua tahun.
Hasilnya akan membantu Anda mengetahui apakah Anda mengalami perkembangan menjadi diabetes tipe 2.
Setiap ces kadar gula darah puasa perlu dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Mengutip Cleveland Clinic, ada alat yang memungkinkan Anda cek kadar gula darah di rumah.
Namun, alat tersebut tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis diabetes.