KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Indonesia (MOH) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat (HHS) Amerika Serikat secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) yang berlangsung selama lima tahun untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama kesehatan antara kedua negara.
MOU ini menegaskan komitmen kedua negara untuk berkolaborasi dalam memajukan penelitian klinis, tujuan kesehatan masyarakat, dan sistem layanan kesehatan, dengan fokus utama pada penanggulangan kondisi kesehatan baru dan kronis, serta penyakit menular, termasuk tuberkulosis.
Penandatanganan MOU ini juga menandai penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang pada November 2023 lalu telah memasuki fase baru dengan peningkatan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Baca juga: Kesiapan Pemerintah untuk Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis 2025
Pada 12 November 2024, Presiden Amerika Serikat Joseph R. Biden, Jr. dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan bersama yang menyambut penandatanganan MOU tersebut.
Pernyataan itu menekankan komitmen kedua negara dalam mewujudkan tujuan transformasi kesehatan Indonesia.
“MOU ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif dan memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan penelitian dan kolaborasi teknis, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, serta berbagi praktik terbaik," ungkap Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/11/2024).
Berdasarkan perjanjian bilateral sebelumnya dan kemitraan jangka panjang kedua negara dalam memerangi penyakit menular serta memperkuat sistem kesehatan masyarakat, MOU ini diharapkan dapat mendukung berbagai prioritas kesehatan.
Prioritas tersebut mencakup kesiapsiagaan dan tanggap darurat, ketahanan kesehatan—termasuk dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia—pengawasan penyakit, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta penelitian dan pengembangan kesehatan.
Selain itu, MOU ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia, termasuk pelatihan tenaga kesehatan dan kepemimpinan, serta teknologi kesehatan seperti layanan kesehatan digital dan bioteknologi.
Kerja sama ini akan terwujud melalui berbagai bentuk, antara lain penelitian klinis bersama, peningkatan kapasitas, bantuan teknis, dan pertukaran informasi lainnya.
Sejak 2002, Amerika Serikat telah memberikan bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan kepada Indonesia yang mencapai lebih dari 6,2 miliar dolar AS.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 2 miliar dolar AS dialokasikan untuk meningkatkan hasil di bidang pendidikan dan kesehatan melalui berbagai lembaga, seperti Badan Pembangunan Internasional AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, serta Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Kecukupan Gizi Ibu Hamil: Kunci Utama Cegah Stunting sejak Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.