"Kami sedang melakukan kajian dan penelitian. Karena diabetes itu kalau tertangani sejak dini, itu jauh lebih murah dan jauh lebih cepat sembuhnya," ujar Menkes
Baca juga: Ingin Makan Camilan? Baiknya Penderita Diabetes Pilih Ini...
Menurut Menkes, penanganan diabetes yang dilakukan sejak dini jauh lebih murah dan efektif dibandingkan penanganan pada tahap lanjut, yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti Ketoasidosis Diabetik (KAD).
"KAD ini terjadi pada 70 persen pasien yang terlambat ditangani dan jika sudah dalam kondisi itu risiko kematiannya jauh lebih besar. Oleh karena itu deteksi dini sangat penting," kata Menkes.
Dia menyoroti pentingnya keterlibatan puskesmas dalam penanganan diabetes. Rumah sakit yang menjadi pengampu diminta untuk terjun dalam mempersiapkan sarana dan sumber daya manusia di puskesmas.
"RSCM kan sebagai pengampu diabetes, tolong jangan hanya rumah sakit saja yang diampu, justru harus sampai puskesmas," kata Menkes.
Baca juga: Dokter: Ibu Hamil Cek Gula Darah Cegah Diabetes Gestasional
Selain itu, Budi menyatakan program deteksi dini diabetes secara nasional akan dimulai tahun depan. Puskesmas-puskesmas yang terpilih untuk program ini akan menjadi pilot project.
Apabila berhasil, insulin akan didistribusikan untuk penanganan diabetes. Menurutnya, distribusi insulin yang memerlukan fasilitas penyimpanan khusus dan pelatihan bagi tenaga medis, menjadi tantangan tersendiri.
"Saya minta ahlinya di sini, tolong diturunin kompetensinya. Gimana caranya dokter umum di sana (puskesmas) bisa mendeteksi dengan benar, dan bisa menata laksana dengan benar," kata Menkes.
Dia berharap dengan langkah ini penderita diabetes di Indonesia dapat mendapatkan perawatan yang lebih tepat waktu, serta meningkatkan kualitas hidup mereka, dengan mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh komplikasi diabetes yang terlambat ditangani.