KOMPAS.com - Seorang penyanyi muda di Thailand meninggal dunia setelah menjalani tiga kali pijat di panti pijat lokal. Gerakan pijat itu termasuk memutar leher.
Wanita bernama Chayada Prao-hom alias Ping Chayada (20) mendatangi panti pijat di wilayah Udon Thani pada 5 Oktober 2024 karena memiliki nyeri di leher dan pundaknya.
Menurut keluarganya, dua hari setelah pijat ia mengeluhkan rasa sakit di bagian belakang lehernya lalu mengonsumsi obat pereda nyeri. Pada unggahannya di Facebook pada 6 November, Chayada menyebutkan pijat yang dilakukannya termasuk memutar leher.
Seminggu kemudian, ia mengeluhkan rasa kebas di tangan lalu memutuskan untuk kembali ke tempat pijatnya. Ia ditangani oleh terapis pijat yang sama.
Bukannya membaik, keluhannya justru bertambah. Dua minggu berselang, Chayada merasakan tubuhnya kaku dan tidak bisa menunduk. Ia lalu kembali lagi ke tempat pijat dan ditangani oleh terapis wanita yang berbeda.
Kemudian, Chayada mengeluhkan rasa kesemutan, panas, dan juga gatal di jari-jarinya, dan juga kebas di bagian kaki kanan.
Baca juga: Bangun Tidur dengan Nyeri Leher? Mungkin Ini Penyebabnya
Akhir Oktober, ia pun berobat ke rumah sakit Piboonrak untuk mengobati nyeri lehernya lalu dirujuk ke rumah sakit Nonghan. Karena keluhannya tidak berkurang, pada tanggal 4 November ia kembali ke RS Piboonrak tapi kemudian dirujuk ke RS Udonthani.
Ia dirawat di rumah sakit tersebut pada 6-11 November. Selama dirawat ia mengeluhkan sakit di kaki dan leher, serta tak bisa menggerakkan tubuhnya.
Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ada patah leher, tetapi ia menderita transverse myelitis (gangguan saraf karena peradangan di sumsum tulang belakang. Ia mendapatkan pengobatan dan kondisinya mulai pulih sehingga diperbolehkan pulang.
Pada tanggal 18 November, Chayada kembali mengalami kekakuan dan juga kejang. Ia lalu dimasukkan ke ICU RS Udonthani pada 22 November. Sayangnya, nyawanya tak tertolong. Ia meninggal pada 8 Desember karena keracunan darah (sepsis).
"Polisi dan pihak keluarga siap mengambil tindakan jika kematian Chayada terkait dengan terapi pijat. Pihak berwenang juga siap bila dibutuhkan otopsi jika pihak keluarga mengijinkan," kata kepala dinas kesehatan provinsi Dr.Somchaichote Piyawatwela, seperti dikutip Bangkok Post.
Ia mengatakan, panti pijat tempat Chayada melakukan terapi dan juga ketujuh pekerja di sana memiliki lisensi.
Baca juga: Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Pijat Oksitosin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.