KOMPAS.com - Rutin tidaknya kita buang air besar ternyata bisa menunjukkan status kesehatan dalam jangka panjang. Ketahui apakah kebiasaan kita "ke belakang" sudah tergolong sehat.
Dalam penelitian terbaru, diungkap bahwa makin kita jarang BAB, makin beresiko kesehatan.
Peneliti dari Institute for System Biology, Sean Gibbons menjelaskan, bila tinja terlalu lama berada di dalam usus, mikroba akan menghabiskan serat yang tersedia – yang kemudian difermentasi menjadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat, dan sebagai gantinya memfermentasi protein, menghasilkan racun seperti p-kresol sulfat dan indoksil sulfat.
"Bahkan pada orang yang sehat, saat mereka mengalami sembelit ada peningkatan toksin di peredaran darah. Toksin-toksin ini bisa membuat ginjal bekerja keras," kata Gibbons seperti dikutip dari AFP.
Penelitian sebelumnya menunjukkan kaitan antara sembelit dan diare dengan tingginya risiko infeksi dan kondisi neurodegenartif (penurunan fungsi sel saraf).
Baca juga: 5 Efek Tidak Buang Air Besar Berhari-hari, Termasuk Wasir
Namun, penelitian itu dilakukan pada pasien yang sakit sehingga tidak jelas apakah ketidakteraturan BAB itu karena kondisi mereka atau sebagai akibat.
Dalam studi yang dilakukan Gibbons dan tim, mereka mengumpulkan data tentang gaya hidup, kondisi klinis dan biologi (termasuk kimia darah, mikrobiota usus, dan genetik) dari 1.400 orang dewasa sehat.
Para partisipan itu melaporkan frekuensi atau kebiasaan BAB mereka setiap hari, yang dibagi menjadi 4 kategori, yaitu sembelit (BAB 1-2 kali seminggu), rendah-normal (3-6 kali seminggu), tinggi-normal (1-3 kali perhari), dan diare.
Pada kasus diare, tim peneliti menemukan zat kimia klinis yang menunjukkan peradangan dan kerusakan hati.
"Selama diare, pengeluaran asam empedu dalam jumlah besar, yang seharusnya didaur ulang oleh liver untuk melarutkan dan menyerap lemak makanan," katanya.
Bakteri usus yang memfermenasi serat yang dikenal sebagai "anaerob ketat" yang dikaitkan dengan kesehatan yang baik, tumbuh subur di zona orang yang BAB 1-2 kali setiap hari.
Untuk menjaga agar BAB bisa rutin, konsumsi serat yang cukup adalah kuncinya. Selain itu, cukupi kebutuhan air putih minimal 2 liter setiap hari, serta berolahraga rutin.
Baca juga: Bagaimana Cara Agar BAB Cepat Keluar? Berikut 10 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.