KOMPAS.com - Gubernur California, Amerika Serikat (AS), Gavin Newsom, Rabu (18/12/2024) mengumumkan keadaan darurat terkait penyebaran flu burung di negara bagian tersebut.
Pengumuman keadaan darurat ini dikeluarkan setelah ditemukan lebih banyak kasus flu burung pada sapi perah di California Selatan.
Pejabat federal dan negara bagian belum berhasil mengendalikan wabah flu burung di seluruh negeri, yang pertama kali menginfeksi sapi perah pada tahun 2024, karena beberapa petani menolak untuk melakukan tes dan langkah-langkah pengendalian.
Baca juga: FDA Temukan Fragmen Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi
Pada hari yang sama, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) melaporkan kasus pertama penyakit parah pada manusia akibat flu burung yang terjadi di Louisiana.
Seorang warga Louisiana dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah diduga terpapar oleh unggas ternak yang terinfeksi di halaman belakang rumah.
"Proklamasi ini adalah langkah yang ditargetkan untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah memiliki sumber daya dan fleksibilitas yang diperlukan untuk merespons dengan cepat wabah ini," kata Newsom dalam pernyataan resmi.
Baca juga: Kasus Kematian Pertama akibat Virus Flu Burung H5N2
Ancaman flu burung sudah berlangsung selama beberapa tahun dan rumah sakit satwa liar menerapkan langkah-langkah pencegahan infeksi yang ketat. Namun, virus ini kemudian menyebar ke ternak, khususnya sapi perah, yang menyebabkan langkah-langkah biosekuriti baru mulai diterapkan.
"Kami memiliki sekitar 600 peternakan perah di California yang saat ini dalam karantina akibat flu burung," kata Dr. Michael Payne, peneliti hewan besar dari UC Davis.
Payne menjelaskan bahwa virus ini telah bermutasi sehingga dapat menginfeksi sapi, yang membuat mereka sakit tanpa sampai membunuh.
"Ketika virus ini menginfeksi sapi, khususnya sapi perah, virus ini bisa terkandung dalam konsentrasi tinggi di dalam susu. Itulah yang kami khawatirkan dari sudut pandang kesehatan masyarakat," kata Payne.
Hingga saat ini, pejabat kesehatan mencatat tidak ada kasus penularan flu burung dari manusia ke manusia yang tercatat di California atau di negara lain.
Di seluruh AS, CDC telah mencatat 61 kasus flu burung pada manusia di 16 negara bagian, dengan lebih dari separuhnya, yaitu 34 kasus, terjadi di California.
"Ini sudah menjadi pandemi pada burung, dan yang kami coba lakukan adalah mencegahnya menjadi pandemi pada manusia," kata Dr. Peter Chin-Hong, seorang ahli penyakit menular dari UC San Francisco.
"Saat ini, ini bukan ancaman langsung bagi manusia karena virus ini belum menemukan cara untuk memasuki tubuh kita. Namun, semakin banyak penularan yang terjadi – baik pada sapi perah maupun burung – semakin besar kemungkinan virus ini menemukan mutasi yang bisa menyebabkan penularan antar manusia," tambahnya.
Baca juga: Waspadai Flu Burung Clade 2.3.4.4b yang Potensial Menular ke Manusia
Meskipun tidak ada kaitannya dengan kasus manusia yang diketahui, sebuah peternakan susu mentah di California mengeluarkan penarikan produk secara sukarela pada awal Desember setelah flu burung terdeteksi pada produk susu mereka.
Namun, pejabat kesehatan telah lama memperingatkan agar tidak mengonsumsi susu mentah karena risiko bakteri.
Newsom juga menambahkan bahwa California telah mulai bekerja sama dengan peternakan sapi perah dan unggas untuk mengurangi paparan virus bagi pekerja. Banyak kasus flu burung yang terkonfirmasi berasal dari pekerja di peternakan sapi perah dan unggas, menurut pejabat kesehatan.
"Meskipun risikonya bagi masyarakat umum tetap rendah, kami akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus ini," kata Newsom dalam pernyataan tersebut.
Seperti proklamasi darurat lainnya, Newsom menyatakan bahwa langkah ini akan membuka akses pendanaan untuk lembaga negara dan lokal guna merespons situasi flu burung ini.
California bukan negara bagian pertama yang mengumumkan keadaan darurat terkait flu burung.
Sebelumnya, pada awal 2024, Gubernur Colorado, Jared Polis, juga mengeluarkan deklarasi darurat untuk Kabupaten Weld akibat wabah flu burung di daerah tersebut.
Wabah flu burung ini dimulai pada 2022, dan sejak saat itu, lebih dari 100 juta burung telah dimusnahkan oleh peternakan unggas untuk mencoba menghentikan penyebaran penyakit ini.
Virus flu burung H5N1 dikenal sangat mematikan bila menginfeksi manusia, yang menjadi salah satu alasan utama kekhawatiran bagi pemimpin kesehatan masyarakat.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), lebih dari 860 infeksi flu burung pada manusia tercatat di 19 negara sejak 2003, dengan sekitar 53 persen dari kasus tersebut berakhir dengan kematian. Tidak ada laporan kematian terkait wabah flu burung yang terbaru di AS.
Gejala flu burung pada manusia umumnya mirip dengan gejala flu biasa, dan tingkat keparahannya bisa bervariasi, dari yang ringan hingga yang parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.