KOMPAS.com - Gubernur California, Amerika Serikat (AS) Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat flu burung pada Rabu (18/12/2024).
Dikutip dari CBS News pada tanggal yang sama, pernyataan keadaan darurat dikeluarkan setelah semakin banyak kasus infeksi flu burung dialami oleh sapi perah di California Selatan.
"Pernyataan ini merupakan tindakan yang ditargetkan untuk memastikan lembaga pemerintah memiliki sumber daya dan fleksibilitas yang mereka butuhkan untuk menangani wabah ini dengan cepat," kata Newsom.
Ancaman terhadap flu burung di California telah terjadi selama beberapa tahun terakhir, tetapi biasanya menyerang burung.
Selama itu, rumah sakit satwa liar telah menerapkan tindakan pencegahan infeksi yang ketat.
Namun kemudian, ancaman ini juga merembet ke ternak, khususnya sapi perah, di mana tindakan keamanan hayati baru mulai diberlakukan.
Baca juga: California Umumkan Darurat Flu Burung, 1 Warga Kritis
Dr. Michael Payne, peneliti hewan besar di UC Davis mengatakan saat ini ada sekitar 600 peternakan sapi perah di California yang dikarantina karena flu burung.
Sementara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa flu burung di AS telah menginfeksi manusia di 16 negara bagian AS dengan total 61 kasus, di mana 34 kasus terjadi di California.
"Ini sudah menjadi pandemi pada burung, dan yang kami coba lakukan adalah mencegahnya menjadi pandemi pada manusia," kata spesialis penyakit menular dari UC San Francisco, Dr. Peter Chin-Hong.
Dalam rilis Kementerian Kesehatan (RI) pada 20 Juni 2024, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M. pada menyatakan bahwa pihaknya senantiasa memantau strain Avian Influenza yang berpotensi menular pada manusia.
Sesuai dengan komitmen global, Achmad mengatakan bahwa strain yang dilakukan pemantauan adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza).
HPAI merupakan virus Avian Influenza yang sangat patogen dan menyebabkan penyakit serius serta mortalitas tinggi pada unggas yang terinfeksi.
Baca juga: Kasus Kematian Pertama akibat Virus Flu Burung H5N2
Untuk meningkatkan deteksi dini dan pengobatan segera, penting untuk mengetahui gejala flu burung pada manusia yang sudah mewabah di negara bagian AS itu.
Dikutip dari CDC AS, virus flu burung (avian influenza) biasanya tidak menginfeksi manusia, tetapi beberapa orang bisa terinfeksi penyakit ini.
Gejala flu burung pada manusia yang umum dilaporkan pada pasien yang terinfeksi ringan hingga parah bisa meliputi berikut:
Gejala flu burung pada manusia yang kurang umum meliputi diare, mual, muntah, atau kejang.
Perlu diketahui bahwa demam mungkin tidak selalu muncul pada setiap pasein flu burung.
Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, perlu segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: FDA Temukan Fragmen Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.