KOMPAS.com - Ketika kita terbang ribuan meter di atas tanah, perubahan tekanan di kabin pesawat bisa menyebabkan sejumlah rasa tidak nyaman seperti perut kembung, sakit kepala, dan juga sakit pada telinga.
"Telinga pesawat" adalah istilah umum untuk berbagai gejala yang diakibatkan oleh perubahan drastis pada ketinggian dan tekanan udara.
"Bagi sebagian orang, gejalanya seperti ada rasa tersumbat yang bisa membuat pendengaran sedikit berkurang. Tapi, tak sedikit yang mengalami rasa nyeri intens bahkan merusak gendang telinga," kata dokter spesialis THT David Gudis seperti dikutip dari CNA.
Kabar baiknya, rasa sakit di telinga ini bersifat sementara dan bisa sembuh sendiri dalam hitungan jam atau hari setelah kita mendarat.
Baca juga: Waktu Terbaik Naik Pesawat Menurut Para Ahli
Penyebab rasa nyeri
Di ruang di belakang gendang telinga, atau telinga tengah, terdapat struktur yang disebut tuba Eustachius, yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Tabung eustachius bertanggung jawab untuk menjaga tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan sekitar agar tetap sama.
Tubuh punya mekanisme sendiri untuk menjaga tekanan udara tetap seimbang. Kita melakukannya lewat menguap atau menelan, yang akan membuat otot berkontraksi untuk membuat tabung eustachius.
"Namun, ketika tekanan udara berubah dengan cepat saat kita naik pesawat, terjadi kesulitan di tabung estachius untuk mengimbanginya. Ini akan membuat kita seperti butuh menguap atau mendorong agar tabung terbuka sehingga udara bisa lewat," kata dokter THT Gregory Levitin.
Jika udara tidak bisa melewati tabung eustachius, tekanan udara di dalam telinga tidak bisa sama dengan tekanan di sekitar. Kondisi ini bisa diibaratkan telita "tidak bisa bernapas" dengan baik.
Tekanan yang berbeda itu membuat gendang telinga menjadi regang dan menyebabkan sakit. Kemampuan pendengaran juga menurun karena gendang telinga tidak bisa merespon gelombang suara dengan baik.
Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Infeksi Telinga
Sebagian orang lebih rentan
Tidak semua orang memiliki gangguan nyeri di telinga saat naik pesawat. Ada beberapa penjelasan, tetapi penyebab paling umum adalah hidung tersumbat sebelum terbang.
Telinga tengah dan saluran eustachius memiliki lapisan lendir yang menjebak dan melindungi dari bakteri berbahaya.
"Jika hidung tersumbat karena sesuatu seperti flu, alergi, atau infeksi sinus, lapisan tersebut dapat membengkak, yang dapat menyumbat saluran," kata Dr. Howard W. Francis, pakar THT di Fakultas Kedokteran Universitas Duke.
Bepergian dengan pesawat saat sakit infeksi telinga juga akan membuat rasa nyeri lebih berat selama di pesawat. Oleh karena itu jika memungkinkan cobalah mengganti jadwal penerbangan sampai infeksinya sembuh.
Bila kita mengalami pilek atau hidung tersumbat sebelum jadwal terbang, cobalah menggunakan pelega pernapasan spray 30-60 menit sebelum take off.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.