Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hal yang Bisa Merusak Kepercayaan Diri Anak? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 12/01/2025, 21:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kepercayaan diri merupakan kebutuhan mendasar dari pertumbuhan emosional dan sosial anak.

Kepercayaan diri membantu mereka untuk menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

Namun, perilaku tertentu dari orang tua atau lingkungan terdekat yang mungkin tidak sengaja dapat merusak kepercayaan diri anak.

Berikut artikel ini akan mengulas mengenai hal-hal yang mengancam kepercayaan diri seorang anak, seperti yang dikutip dari Times of India dan Psychology Today.

Baca juga: Kenapa Anak-anak Harus Makan Sayur dan Buah Setiap Hari? Ini Ulasannya...

Hal-hal yang merusak kepercayaan diri anak

  • Kritik terus-menerus

Anak membutuhkan dorongan untuk tumbuh dengan baik. Namun, bukan dalam bentuk kritikan yang terus-menerus.

Menurut Jeffrey Bernstein Ph.D. dalam Psychology Today, kritikan orang tua yang terus-menerus kepada anak, apalagi dengan nada yang merendahkan dan kasar bisa menghancurkan harga diri dan kepercayaan diri anak.

“Berdasarkan pengalaman saya sebagai psikolog anak, kebanyakan orang tua yang kritis berusaha melawan kecemasan mereka yang tidak wajar dan membuat anak-anak mereka kewalahan,” kata Bernstein.

Ia mengatakan bahwa komentar kritis dapat mengikis harga diri dan rasa berharga anak serta dapat menyebabkan perasaan sedih, marah, atau frustasi.

“Teguran yang disampaikan dengan kasar ini juga dapat menyebabkan penurunan motivasi anak dan kurangnya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka,” ucapnya.

  • Terlalu melindungi

Memberikan perlindungan yang berlebihan atau overprotective kepada anak selama masa pertumbuhannya juga memberikan efek negatif untuk kepercayaan diri anak.

Bernstein mengatakan bahwa terus-menerus melindungi anak dari tantangan dan rintangan dapat mencegah mereka mengambangkan rasa percaya diri dan kompetensi.

“Meskipun orang tua mungkin ingin melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan anak-anak mereka tidak menderita dalam hidup, ironisnya mereka justru mengekang anak-anak mereka dengan bersikap terlalu mengontrol,” ungkapnya.

Selain itu, tindakan yang terlalu melindungi anak, kata dia, juga dapat membatasi kesempatan anak untuk mengeksplorasi, belajar, dan membuat kesalahan, yang semuanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Baca juga: IDAI Sebut 3 Penyakit Autoimun Ini Sering Menyerang Anak-anak

  • Mengabaikan prestasi

Tidak mengakui usaha atau keberhasilan anak, baik besar maupun kecil, juga dapat membaut mereka merasa tidak dihargai.

Seiring berjalannya waktu, mereka mungkin berhenti mencoba karena mereka sudah memiliki anggapan bahwa usaha mereka tidak berarti.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau