Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PAFI Ingatkan Risiko Mengonsumsi Obat Tanpa Petunjuk Dosis yang Jelas

Kompas.com - 17/01/2025, 09:13 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak menegaskan pentingnya mematuhi petunjuk dosis dalam penggunaan obat.

Menurutnya, mengonsumsi obat tanpa panduan yang jelas tidak hanya berisiko pada kesehatan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi pasien.

“Kami sering menemukan kasus di mana pasien asal minum obat tanpa membaca dosis yang dianjurkan. Padahal, penggunaan obat yang tidak sesuai takaran dapat menimbulkan efek samping serius, bahkan keracunan,” jelas Mozes sebagaimana dilansir dari laman https://pafipcbadung.org, Jumat (16/1/2025).

Ia menambahkan, setiap obat memiliki dosis yang sudah dihitung secara ilmiah berdasarkan berat badan, usia, serta kondisi kesehatan pasien. 

Baca juga: PAFI Ungkap Pentingnya Memeriksa Tanggal Kedaluwarsa pada Label Obat

Jika dosis terlampau rendah, obat mungkin tidak efektif. Sebaliknya, jika dosis berlebihan, risiko efek samping, seperti kerusakan organ menjadi lebih besar.

Mozes juga membeberkan contoh nyata dari efek konsumsi obat yang tidak sesuai dosis. Salah satunya, penggunaan obat pereda nyeri. 

Banyak pasien yang mengabaikan dosis yang tertera pada label, mengonsumsi lebih dari yang dianjurkan karena merasa efeknya kurang cepat.

“Ini sangat berbahaya. Obat pereda nyeri yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dalam jangka panjang,” tegasnya.

Baca juga: Tak Semua Obat Aman untuk Ibu Hamil, PAFI Tekankan Pentingnya Konsultasi

Untuk diketahui, label obat memuat sejumlah informasi penting, seperti dosis, waktu konsumsi, serta efek samping yang mungkin terjadi. 

Mozes pun mengingatkan agar masyarakat selalu membaca label obat sebelum mengonsumsinya.

“Ingat, obat memang bermanfaat, tetapi hanya jika digunakan dengan benar. Jangan main-main dengan dosis karena kesehatan Anda adalah prioritas utama,” kata Mozes. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau