-Korban keracunan makanan yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti:
o Lansia.
o Bayi dan anak kecil.
o Ibu hamil.
o Orang dengan kondisi medis kronis, seperti diabetes atau AIDS.
o Orang yang sedang menjalani pengobatan kanker, termasuk kemoterapi atau terapi radiasi.
-Diduga terjadi keracunan botulisme, yakni keracunan makanan yang berpotensi fatal akibat racun yang dihasilkan oleh spora tertentu dalam makanan.
Racun botulisme sering ditemukan dalam makanan kaleng rumahan, terutama kacang hijau atau tomat.
Gejala botulisme biasanya muncul 12 hingga 36 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, meliputi:
• Sakit kepala.
• Penglihatan kabur.
• Kelemahan otot dan akhirnya kelumpuhan.
• Mual dan muntah, sembelit, kesulitan bernapas, mulut kering, atau ketidakmampuan untuk buang air kecil.
Selain itu, seseorang yang mengalami keracunan makanan sebaiknya menghubungi tenaga medis jika mengalami kondisi:
• Muntah berlangsung lebih dari dua hari.
• Diare berlangsung lebih dari beberapa hari.
• Diare berubah menjadi berdarah, hitam, atau seperti ter.
• Demam mencapai 38,3°C atau lebih.
• Terjadi pusing atau hampir pingsan saat berdiri.
• Muncul kebingungan.
• Sakit perut yang mengkhawatirkan berkembang.