Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Puspita Wijayanti
Dokter, Aktivis Sosial, Kritikus

Saya adalah seorang dokter dengan latar belakang pendidikan manajemen rumah sakit, serta pernah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebelum memutuskan keluar karena menyaksikan langsung dinamika perundungan dan ketidakadilan. Sebagai aktivis sosial dan kritikus, saya berkomitmen untuk mendorong reformasi dalam pendidikan kedokteran dan sistem manajemen rumah sakit di Indonesia. Pengalaman saya dalam manajemen rumah sakit memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya sistem yang berfungsi baik, bukan hanya dalam aspek klinis, tetapi juga dalam melindungi kesejahteraan tenaga kesehatan.

Ancaman Penghentian Hibah Global Fund, Indonesia Siap Menanggung Biayanya?

Kompas.com - 03/02/2025, 06:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELAMA INI, pasien Tuberkulosis (TB), HIV, dan Malaria di Indonesia mendapatkan pengobatan gratis melalui program yang dibiayai oleh hibah internasional, salah satunya dari Global Fund, yang berbasis di Amerika Serikat.

Dana ini memungkinkan pasien TB mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara gratis, pasien HIV memperoleh diagnostik dan Antiretroviral (ARV) tanpa biaya, serta pasien Malaria bisa berobat tanpa harus membayar.

Namun, ada satu hal yang tidak banyak diketahui. BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan ketiga penyakit ini.

Alasannya karena ada program pemerintah yang menjamin pengobatan mereka dengan sumber dana hibah.

Baca juga: Donald Trump Setop Pasokan Obat HIV, Malaria, dan TBC untuk Negara Miskin di Seluruh Dunia

Dengan kata lain, BPJS tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk TB, HIV, dan Malaria karena beban biayanya telah ditanggung oleh pendanaan eksternal.

Saat ini, ada kemungkinan hibah dari Global Fund dihentikan atau dikurangi, terutama karena dinamika politik global dan kebijakan pemerintah donor.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebelumnya memerintahkan penghentian pasokan medis dan obat-obatan untuk negara-negara yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di seluruh dunia.

Obat-obatan ini termasuk untuk penyakit HIV malaria, Tuberkulosis (TBC), serta pasokan medis bayi yang baru lahir.

Langkah ini adalah bagian dari pembekuan yang lebih luas terhadap bantuan dan pendanaan AS yang diberlakukan sejak Trump mulai menjabat pada 20 Januari 2025.

Jika itu terjadi, maka Indonesia harus menanggung seluruh biaya pengobatan ketiga penyakit ini secara mandiri.

Pertanyaan selanjutnya, apakah BPJS Kesehatan siap untuk menanggung beban ini?
Apakah anggaran kesehatan nasional cukup untuk mengambil alih biaya pengobatan tanpa mengorbankan layanan kesehatan lainnya?

Hingga kini, BPJS Kesehatan masih menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan anggaran, meskipun ada perbaikan dalam sistem pembiayaan.

Baca juga: Trump Hentikan Pasokan Obat untuk Negara Miskin: Picu Ancaman Kesehatan Global?

Menambahkan beban pengobatan penyakit menular tanpa strategi pendanaan yang jelas bisa berdampak pada keberlanjutan layanan kesehatan lainnya.

Jika hibah ini benar-benar dihentikan, maka skenario berikut dapat terjadi:

Pertama, pasien TB, HIV, dan Malaria tidak lagi mendapatkan pengobatan gratis, sehingga berisiko meningkatkan angka putus obat dan resistensi penyakit.

Halaman:
Komentar
harapannya pemerintah harus siap akan situasi seperti ini.initinya siap menanggung ketersediaan obat arv,tb,malaria..🙏

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Seskab Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol, Budi Gunawan: Tidak Menyalahi Aturan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau