Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Efek Samping Makan Berlebihan Terhadap Kesehatan Tubuh

Kompas.com - 12/06/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Makan berlebihan dapat menjadi kebiasaan yang memiliki efek samping negatif bagi kesehatan.

Meski makan penting untuk setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh, jika berlebihan juga tidak sehat.

Mengutip Healthline, tubuh yang sehat memiliki keseimbangan kalori harian, yang mana banyak kalori yang dikonsumsi sesuai dengan jumlah kalori yang dibakar.

Ketika Anda makan lebih banyak dari yang dibakar oleh tubuh, ini disebut sebagai surplus kalori.

Efek samping dari makan berlebihan tersebut akan memengaruhi kesehatan tubuh, meliputi:

Baca juga: Bukan Hanya Makan Berlebihan, Ini Berbagai Penyebab Obesitas

1. Meningkatkan lemak tubuh

Mengutip Healthline, efek samping makan berlebihan sering kali pertamanya adalah membuat tubuh menyimpan kalori ekstra sebagai lemak.

Hal itu akan mengarah pada obesitas.

Namun, mengkonsumsi protein secara berlebihan tidak akan meningkatkan lemak tubuh karena cara metabolismenya.

Kelebihan kalori dari karbohiidrat dan lemak jauh lebih rentan utnuk meningkatkan lemak tubuh.

Untuk mencegah kelebihan lemak, disarankan mengkonsumsi protein tanpa lemak dan sayuran non-tepung, sebelum makan makanan tinggi berkarbohidrat dan lemak.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Ketahui Makan Berlebihan Saat Buka Puasa Bikin Gangguan Pencernaan

2. Mengganggu sinyal lapar

Mengutip Healthline, ada dua hormon utama memengaruhi siklus rasa lapar dan kenyang.

Ghrelin untuk merangsang nafsu makan dan leptin untuk menekan nafsu makan (kenyang).

Ketika Anda belum makan untuk sementara waktu, tingkat ghrelin meningkat.

Setelah Anda makan, kadar leptin memberi tahu tubuh bahwa sudah kenyang.

Namun, makan berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu keseimbangan hormon tersebut.

Makan makanan tinggi lemak, garam, atau gula ketika dicerna akan melepaskan hormon perasaan baik, seperti dopamin.

Nantinya, itu akan mengaktifkan pusat kesenangan di otak Anda.

Jika terlalu sering mengkonsumsinya, tubuh Anda mungkin mengasosiasikan sensasi kenikmatan dengan makanan tertentu itu saja, yang cenderung tinggi lemak dan kalori.

Proses itu pada akhirnya dapat mengesampingkan rasa lapar, mendorong Anda untuk makan demi kesenangan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau