KOMPAS.com - Setelah seharian berpuasa, rasanya ada keinginan untuk segera menyantap hidangan yang sudah diidam-idamkan begitu waktu buka puasa tiba.
Sayangnya, keinginan ini terkadang tidak diikuti kesadaran untuk makan secukupnya.
Akibatnya, tak jarang beberapa orang jadi makan berlebihan saat berbuka puasa.
Baca juga: Buka Puasa dengan yang Manis Tak Boleh Sembarangan, Bagaimana Baiknya?
Sejumlah dokter yang menangani UGD maupun dokter penyakit dalam di UEA banyak menerima pasien yang sakit karena makan berlebihan saat buka puasa.
Keluhan utama para pasien tersebut adalah sakit perut atau perut terasa nyeri.
Tak hanya itu, pasien yang makan berlebihan setelah berpuasa seharian juga mengalami maag, flu lambung, radang lambung, muntah, dan diare saat puasa.
Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya Langsung Merokok saat Berbuka Puasa
Masalah pencernaan yang timbul karena makan berlebihan saat buka puasa itu bisa terjadi karena perut baru rehat menerima asupan selama belasan jam saat berpuasa.
Dalam kondisi tersebut, perut memasuki mode "tidur". Begitu Anda membangunkannya dengan makan berlebihan, perut bisa kaget dan bereaksi dengan masalah pencernaan.
Salah satunya dengan masalah lambung. Saat Anda makan berlebihan setelah perut istirahat saat puasa, asam lambung bisa melonjak dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.
Keluhan yang umum setelah asam lambung meningkat akibat makan berlebihan saat buka puasa di antaranya perut kembung dan banyak gas, maag, sampai asam lambung naik ke kerongkongan (GERD).
Selain itu, makan berlebihan saat buka puasa, terutama karbohidrat dapat membuat Anda langsung mengantuk dan lemas.
Baca juga: 7 Rekomendasi Minuman Sehat dan Nikmat untuk Buka Puasa
Melansir Alarabiya, berikut tips mencegah makan berlebihan saat buka puasa:
Kurang cairan bisa memicu makan berlebihan karena tubuh sulit membedakan rasa lapar dan haus setelah berpuasa seharian.
Untuk itu, biasakan mengawali buka puasa dengan segelas air putih.
Baca juga: Tips Minum Air Putih saat Puasa