Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Nyeri hingga Mual, Yuk Kenali Gejala Usus Buntu

Kompas.com - 30/03/2025, 03:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com -  Pernah merasakan nyeri di perut kanan bawah yang datang tiba-tiba?

Dalam beberapa kasus, gejala tersebut merupakan tanda-tanda usus buntu atau apendisitis.

Melansir dari Healthline, apendisitis atau yang lebih dikenal sebagai radang usus buntu adalah kondisi peradangan pada apendiks yang bisa terjadi pada siapa saja.

Baca juga: Gejala Usus Buntu pada Orang Dewasa yang Bisa Datang dan Pergi

Gejalanya sering kali khas, tetapi dalam beberapa kasus bisa berbeda dari yang umum diketahui.

Memahami tanda-tanda awalnya dapat membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Gejala awal apendisitis atau usus buntu

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh JAMA Network, gejala awal apendisitis biasanya dimulai dengan nyeri samar di sekitar pusar atau perut bagian atas (epigastrium).

Dalam beberapa jam, nyeri ini berpindah ke perut kanan bawah, di mana apendiks berada. Perubahan lokasi nyeri ini terjadi karena peradangan yang semakin parah dan stimulasi peritoneum parietal.

Baca juga: Ciri-ciri Sakit Usus Buntu Seperti Apa? Berikut Penjelasannya...

Gejala penyerta yang harus diwaspadai

Selain nyeri khas tersebut, gejala lain yang dapat muncul meliputi:

  • Mual dan muntah:

Studi yang dipublikasikan dalam PubMed menunjukkan bahwa sekitar 70 persen pasien apendisitis mengalami mual dan muntah akibat peradangan yang memengaruhi sistem pencernaan.

  • Demam ringan:

Suhu tubuh yang meningkat sedikit dapat menjadi tanda peradangan yang sedang berlangsung.

  • Kehilangan nafsu makan:

Menurut tinjauan di PubMed, sebagian besar pasien apendisitis mengalami anoreksia sebagai gejala awal.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makanan Pedas Bisa Sebabkan Penyakit Usus Buntu?

  • Perut kembung dan konstipasi/diare

Perubahan pada pola buang air besar juga bisa menjadi indikasi, terutama pada anak-anak dan lansia.

  • Pentingnya diagnosis dini

Jurnal yang diterbitkan oleh PubMed (2023) menekankan bahwa keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan perforasi apendiks, yang berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti peritonitis dan abses intraabdomen.

Oleh karena itu, jika mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penyebab Gempa di Myanmar dan Thailand, Bisa Berdampak ke Indonesia?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau