Waspadai Sakit di Bawah Payudara: Penyebab dan Cara Mengobatinya

KOMPAS.com - Rasa sakit yang muncul di bawah payudara bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Beberapa kondisi ini bisa terkait dengan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung atau gangguan pencernaan. Namun, ada juga penyebab yang lebih ringan, seperti penggunaan bra yang terlalu ketat.

Jika Anda merasakan sakit di area ini, penting untuk mengenali penyebabnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab sakit di bawah payudara dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Nunung Mengaku Sudah Pulih dari Kanker Payudara: Apakah Kanker Payudara Bisa Sembuh Total?

Penyebab sakit di bawah payudara

Disarikan dari Healthline dan Prevention, berikut ini adalah beberapa penyebab umum rasa sakit di bawah payudara.

• Nyeri otot dada

Peregangan atau ketegangan otot dada bisa menyebabkan rasa sakit di area bawah payudara.

Aktivitas fisik yang intens, seperti mengangkat beban berat atau gerakan yang melibatkan otot dada, bisa memicu nyeri otot.

Ketegangan ini umumnya terjadi setelah aktivitas fisik yang berlebihan dan dapat menghilang dengan istirahat.

• Penggunaan bra yang tidak tepat

Penyebab lain yang cukup umum adalah penggunaan bra dengan ukuran yang tidak pas.

Jika bra terlalu kecil atau tidak mendukung dengan baik, tekanan pada area dada dapat menyebabkan rasa sakit di bawah payudara.

Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang mengganti ukuran bra, terutama jika ukuran payudara berubah.

Baca juga: Benarkah Payudara Bisa Dibesarkan? Berikut Penjelasannya…

• Refluks asam

Refluks asam atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang mengarah pada rasa sakit di bawah payudara.

Selain nyeri, gejala lain yang mungkin muncul adalah heartburn, kesulitan menelan, batuk, dan suara serak.

• Kostokondritis

Kostokondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada.

Biasanya kondisi ini terjadi pada pria berusia lebih dari 40 tahun dan bisa dipicu oleh cedera, infeksi, atau radang sendi.